Pernahkah kalian membayangkan harus memilih antara cinta atau karier? Mungkin terdengar klise, tapi bagaimana jika pilihan itu harus ditentukan oleh sebuah mesin ATM yang sedang rusak dan taruhan gila dengan pasangan Anda sendiri? Inilah ide jenius yang diangkat oleh film komedi legendaris dari negeri Thailand, ATM: Er Rak Error (2012), sebuah tontonan yang dijamin akan mengocok perut sekaligus membuat hati Anda hangat.
Cinta Terlarang di Balik Meja Kantor
Kisah ini memperkenalkan kita kepada pasangan yang super kompetitif, Jib (Preechaya Pongthananikorn) dan Sua (Chantavit Dhanasevi). Selama lima tahun, mereka sukses menyembunyikan hubungan asmara mereka dari seluruh rekan kerjan. Alasannya? Bank tempat mereka bekerja punya satu peraturan keramat yaitu "Karyawan dilarang berpacaran!" Sebagai manajer, Jib justru adalah orang yang paling galak dalam menegakkan aturan ini. Repot, bukan?
Masalah sesungguhnya mulai muncul ketika mereka memutuskan untuk menikah. Aturan bank memaksa salah satu dari mereka harus mengundurkan diri. Dengan karier yang sama-sama cemerlang, tak ada satu pun yang mau mengalah. Ego dan cinta pun beradu, menciptakan dilema besar yang pertama kali dari mereka hadapi.
Ketika Mesin ATM Rusak Menjadi Arena Perang
Di tengah kebingungan mereka, sebuah keajaiban atau mungkin bencana terjadi. Sebuah mesin ATM di provinsi Chonburi tiba-tiba mengalami eror. Mesin itu mengeluarkan uang tunai dua kali lipat dari jumlah yang diminta nasabah! Tentu saja, kabar ini langsung membuat warga sekitar berpesta pora.
Bagi Jib, insiden ini adalah sebuah peluang emas. Ia pun menantang Sua dengan sebuah taruhan yang cukup gila siapa yang bisa melacak dan mengembalikan semua uang yang hilang dari para nasabah, dialah pemenangnya. Yang menang boleh tetap bekerja, sementara yang kalah harus rela menjadi pengangguran demi cinta mereka. Sua yang tak mau kalah pun menyetujui taruhan itu. Dari sinilah "perang dunia" versi Jib dan Sua dimulai.
Komedi Kacau Penuh Cinta
Medan perang mereka bukanlah gedung perkantoran yang dingin, melainkan sebuah desa di Chonburi yang penuh dengan warga lokal yang unik dan polos. Misi mereka untuk mendapatkan kembali uang yang hilang berubah menjadi serangkaian aksi-aksi konyol yang tak terduga.
Kita akan diperlihatkan Jib dan Sua saling sabotase, menyusun strategi aneh, hingga terpaksa bekerja sama (sambil tetap saling menjegal) demi memenangkan taruhan. Interaksi mereka dengan warga desa, terutama dengan pasangan muda yang mendadak kaya raya berkat ATM eror, menambah lapisan humor yang membuat film ini tak pernah membosankan.
