Mohon tunggu...
Fadhlan
Fadhlan Mohon Tunggu... Rakyat Biasa

Menulislah dan berbahagia atas tulisanmu

Selanjutnya

Tutup

Film

Sebuah Review : Dasiyah dan Cerita "Gadis Kretek"

3 Juni 2025   21:09 Diperbarui: 3 Juni 2025   21:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Dasiyah yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Sumber ; Pinterest.com/susahmerem.id

Dua bulan lalu, saya gabut mencari tontonan untuk sejenak merilekskan kepala berbagai platform saya jelajahi untuk mencari film yang cocok dan akhirnyaa saya menemukan sebuah series di Netflix berjudul Gadis Kretek, awalnya saya mengira sebuah series tentang horor kemudian saya mencoba melihat trailernya hal tersebut membuat saya semakin tertarik untuk menonton series tersebut.

Pertama, Mari kita berkenalan dengan Dasiyah yang diperankan oleh salah satu aktris kenamaan Indonesia Dian Sastorwardoyo, Dasiyah digambarkan sebagai sosok tegas, keras kepala dan mandiri, Jeng yah sapaannya sangat gemar untuk melakukan pekerjaan seorang diri di pabrik milik keluarga, silislah keluuarga juga diperlihatkan dalam serial tersebut seperti ayah bernama pak idroes yang juga merupakan seorang juragan kretek dan ibu bernama Roesmaisa serta Rukayah adik Dasiyah.

Kedua, Dasiyah mengalami ketidaksetaraan dimana budaya pada masa itu perempuan dianggap tidak bisa bekerja dan hanya mengurus keperluan rumah tangga, Namun meskipun Dasiyah hidup di situasi yang patriarki tidak menggoyahkan semangatnya untuk terus belajar mengenai segala hal tentang kretek, Pada masa itupun digambarkan bahwa hanya laki-laki lah yang bisa meracik saos kretek perempuan tidak berhak untuk meraciknya bahkan untuk memasuki ruangan resep pembuatan kretek saja tidak bisa.

Ketiga, Ketertarikan Dasiyah pada kretek, dimana pak idroes melihat bahwa sejak remaja anak sulungnya sangat terobsesi dengan kretek, Dasiyah sangat mahir melinting rokok dan memiliki keahlian untuk melihat mana saos yang berkualitas tinggi hal tersebutlah yang membuat pak idores sangat senang dengan bakat anaknya.

Keempat, perjuangan Dasiyah melawan ketidaksetaraan, meskipun hidup dengan budaya patriarki Dasiyah bertekad untuk menciptakan sendiri saos kretek miliknya, hal ini menggambarkan kegigihan seorang perempuan yang berjuang di tengah streotype masyarakat pada masa itu.

Pada akhirnya cerita Dasiyah tersebut banyak menginspirasi kaum perempuan untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka, saya berharap cerita tentang Dasiyah dan Gadis Kretek ini bisa menginsiprasi banyak orang diluar sana, sejatinya hidup tanpa ketidaksetaraan sangat tidak menyenangkan, semoga setelah membaca ini para pembaca lebih tertarik lagi utuk mengulik lebih dalam cerita Dasiyah dan Gadis Kreteknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun