Mohon tunggu...
Fadhilsyah
Fadhilsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Public Relations Universitas Al-Azhar Indonesia | Aktivist Mahasiswa | Analys Politic

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peluang Gerindra Menjadi Partai Penguasa

24 September 2018   16:34 Diperbarui: 24 September 2018   16:49 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Gerindra mungkin sudah tidak asing kita dengar walaupun partai ini masih dibilang partai baru.partai ini pun juga eksis sebagai partai yang mempunyai figur yaitu Prabowo Subianto. Gerindra di dirikan oleh Prbaowo Subianto dan di ketuai juga oleh Prabowo sendiri. 

Gerindra termasuk partai baru yang terbilang paling sukses yang berhasil memasuki parlemen.di kalangan partai baru di era Pemilu tahun 2009 selain Gerindra adalah partai Hanura yang didirikan oleh Wiranto yang dulu rekan se partainya Prabowo Subianto di Partai Golkar dan rekan jajaran di masa militer nya. 

Pada saat pemilu 2009 sebagai partai baru Gerindra sukses meraih 26 kursi (4.646.406) suara rakyat, sedangkan rekan partai baru nya yang mendapatkan kursi parlemen yaitu Hanura mendapatkan 18 kursi (3.922.870) suara rakyat.dari hasil rekapitulasi KPU bisa dikatakan kala itu Gerindra terbilang partai baru tersukses.

Kesuksesan itu pun terus berlanjut hingga ke pemilu 2014, dimana sejak pemilu 2009 Gerindra menjadi partai oposisi berasama PDIP dan Hanura, namanya terus meroket di saat menjadi oposisi seringkali menjadi sorotan media.selain dari sektor disorot oleh media pemberitaan dari kubu oposisi, Gerindra juga dari awal partai ini resmi di deklariskan sangat memaksimalkan iklan iklan di media, hampir setiap hari di waktu waktu prime time iklan Gerindra bersama Prabowo ini ada. 

Prabowo memang diketahui mempunya bisnis bisnis yang besar contohnya adalah dalam dunia perminyakan. Efek lain juga datang dari ketokohan prabowo yang pada tahun 2009 menjadi Cawapres nya Megawati. 

Walaupun gagal dalam pilpres 2009 ini menjadikan ketokokhan Prabowo semakin menjadi karna disitulah ajang panggung memperkenalkan Prabowo lebih luas, dan setelah itu Gerindra mendeklarasikan bahwa Prabowo Subianto adalah calon Presiden dari partai Gerindra untuk Pilpres 2014. Ketokohan prabowo kala itu bisa di katakan bersaing dengan Megawati bahkan melewati ARB dari Partai Golkar (Abu Rizal Bakrie) dalam segi popularitas.itu semua di buktikan kembali Partai Gerindra mendapati suara yang jauh lebih besar dari Pemilu 2014

Pemilu tahun 2014 Gerindra mendapatkan suara rakyat dalam kursi parlemen yaitu 73 kursi (14.760.371) dalam persentase 11,81% dan Partai Gerindra berhasil mendapatkan perolehan partai nomor 3 terbesar di DPR. Nama Prabowo dan Gerindra semakin melejit setelah Prabow sebagai Capres 2014 dan langsung head to head melawan Jokowi. 

Di ajang pilpres 2014 yang hanya 2 paslon saja yaitu Prabowo VS Jokowi ini lah nama Prabowo semakin besar walaupun pada ujungnya harus menerima kekalahan. dalam Pilpres dan Pemilu tahun 2019 Prabowo Subianto menjadi Capres kembali walaupun pada tahun 2014 Prabowo sudah menjadi capres dan harus menerima kekalahan nya tetapi untuk Pemilu dan Pilpres kali ini berbeda cerita karena pada tahun 2014 Pemilu dan Pilpres di selenggarakan dalam waktu yang berbeda dimana pemilihan legslatif terlebih dahulu di lakukan setelah itu baru Pilpres, penetapan capres-cawapres dan terbentuknya koalisi di lakukan setelah pemilu legslatif. 

Pada tahun 2019 ini lah Pemilu dan Pilpres di selenggarakan secara bersamaan dan serentak, Ini yang menjadikan Coattail Effect yang sangat kuat terhadap suara partai untuk kursi parlemen nya, dan hal ini yang sempat menjadi hal isu yang sangat kuat di perbincangkan oleh elite partai dimana partai partai berebut kursi cawapres.karna tidak bisa di pungkiri Coattail Effect ini akan sangat menguntungkan pada Pemilu Pileg & Pilpres secara serentak. Maka tidak menutup kemungkinan Partai Gerindra menjadi calon Partai Penguasa

Hal ini juga bisa di tambah untung kan dalam situasi negara yang di mana masa era pemerintahan Jokowi bisa dibilang tidak stabil dimana partai oposisi salah satunya Gerindra sangat berteriak tentang ketidak stabilan ekonomi,politik dan ketidakadilan di negeri ini. Sangat bersuranya Gerindra ini sangat menjadi sorotan masyarakat dan media mainstream. 

Di benak masyarakat Gerindra adalah Prabowo dan Prabowo adalah Gerindra di kalangan survei Prabowo juga menjadi kandidat dengan elektabilitas dan popularitas tertinggi untuk menghadapi calon petahana yaitu Jokowi. Maka dari itu di perkirakan suara Gerindra akan terus meningkat karna figur Prabowo nya dan tidak menutup kemungkinan jika Prabowo menang pilpres 2019 Gerindra juga akan otomatis menjadi partai pemenang dalam Pemilu 2019 penguasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun