Mohon tunggu...
Fadhilsyah
Fadhilsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Public Relations Universitas Al-Azhar Indonesia | Aktivist Mahasiswa | Analys Politic

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kuda Hitam di Jawa Barat

29 Juni 2018   16:01 Diperbarui: 29 Juni 2018   16:39 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjIi9KuwvjbAhWFFZQKHa0UBtIQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fwww.jurnas.com%2Fartikel%2F36784%2FHasil-Exit-Poll-Pasangan-Asyik-Unggul%2F&psig=AOvVaw3tHGs2niKE1Z1S4rW5xIsS&ust=1530349514258464

Pesta demokrasi di Jawa Barat telah selesai.hampir dari seluruh Pilkada serentak di beberapa daerah bisa di bilang bahwa yang paling menarik dan paling terfokus pada kalangan elit partai adalah Pilkada di Jawa Barat, hal ini di sebabkan karna jumlah pemilih terbanyak di Indonesia. 

Setelah selesai pemungutan suara keluarlah hasil Quick Count dari beberapa lembaga survey. Dari beberapa hasil Quick Count dari berbagai lembaga survey hasilnya ini bisa diblang sangat lah mengejutkan

Berdasarkan hasl Quick Count Litbang Kompas yang paling unggul di Jawa Barat adalah pasangan nomor urut 1 yaitu Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dengan raihan persentase suara 32.54% ,lalu di susul dibawah pasangan (RINDU) yaitu pasangan nomor urut 4 Surajat-Syaikhu (ASYIK) dengan raihan persentase suara 29.53%, lalu di posisi ke 3 ada pasangan nomor urut ke 4 Dedy Mizwar- Dedi Mulyadi (D2M) dengan persentase suara 25.72% dan yang berada di posisi terkahir yaitu pasangan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (HASANAH) dengan raihan persentase suara 12.2%

Dari hasil Quick Count ada hal yang sangat diluar prediksi para lebaga survei karna hampir semua lembaga survey mengatakan bahwa pasangan ASYIK ini selalu hanya mendapatkan 1 digit dalam pilkada serentak di jawa barat, dan lembaga survei memprediksi bahwa persaingan ketat terjadi pada 2 pasangan calon saja yaitu pasangan RINDU dan D2M ini. Dan hasil yang sangaat mengejutkan pasangan ASYIK ini menyusul jauh dari tebakan para lembaga survei yang membalap suara D2M dan mendekati tipis pasangan RINDU

Ini membuktikan bahwa mesin politik dari tim ASYIK sangatlah berkerja,apalagi mesin politik dari kader PKS yang dikenal sangat militan ini sangat lah di akui para elite partai lain dan para lembaga lain bahkan bisa di katakan harga jual PKS juga berada di dalam mesin politik nya yang militan dan solid. 

Selain dari mesin politik dari tim ASYIK ini bisa dibilang sangat berkerja. Memang dalam Pilkada itu sebuah ketokohan adalah hal penting dalam pemenangan tetapi juga percuma jika sebuah tokoh dalam calon itu sudah dikenal masyarakat tetapi mesin politik di bawahnya tidak berjalan akan menjadi blunder,ini terjadi pada pasagan D2M. 

Antara mesin politik dan pasangan tidak bisa di pisahkan dan keduanya adalah penting tetapi dalam kasus ini mesin politik mendahului petingnya ketimbang pasangan calon ini lah yang terjadi dalam pasangan ASYIK

ada juga fenomena efek yang tidak bisa kita pisahkan. Yaitu hastag #2019GantiPresiden, hastag ini bisa dibilang pemancing suara yang belum menentukan pilihan di Pilkada di jawa barat. 

Bahkan tim ASYIK menjadikan isue hastag ini menjadi bahan kampanye sejak dari debat ke 2 ini bahkan mencetak baliho baiho dengan bertulisan 2018 Asyik menang 2019 ganti Presiden, begitu juga dengan tim socmed nya dengan membuat video dan meme yang membandingkan bahwa pasangan lain jika menang akan mendukung Presiden Jokowi akan maju lagi dalam Pilpres 2019 dan hanya pasangan ASYIK yang mendukung gerakan 2019 ganti Presiden

Suka atau tidak hastag ini terbukti ampuh mendongkrak suara karna isu ini sudah menjadi masif di tingkat nasional maka isu ini cocok lah di mainkan.dan efek dari keberhasilan PKS dan Gerindra mensukseskan pemenangan di jakarta juga berimbas kepada daeraha jawa barar yang mepet dengan Jakarta.

Mungkin jika faktor faktor itu tidak ada mungkin ASYIK benar apa yang di prediksi oleh para lembaga survei karna mungkin dari segi elektabilitas pasangan Asyik ini sangat jauh ketimbang pasangan RINDU dan D2M

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun