Mohon tunggu...
Fadhilla Zamiel
Fadhilla Zamiel Mohon Tunggu... Lainnya - Junior

Hi everyone

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hilangnya Makna Semboyan Kita "Bhineka Tunggal Ika''

24 April 2017   10:55 Diperbarui: 24 April 2017   20:00 17164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara majemuk yang mempunyai banyak keragaman. Penduduk Indonesia berasal dari berbagai macam suku, etnis, budaya, bahkan agama yang berbeda – beda. Keanekaragaman itu dapat kita lihat dari sabang sampai merauke. Faktor yang menyebabkan indonesia begitu beragam yaitu letak indonesia yang strategis seperti letaknya yang cocok untuk  jalur perdagangan internasional. Ini juga bisa memberikan pengaruh kebudayaan luar kepada masyarakat Indonesia. Karena kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang dapat mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga membuat banyaknya ragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Dan juga Indonesia merupakan negara kepulauan. Negara yang memiliki banyak pulau. Di antara pulau tersebut pastinya memiliki bahasa, kebudayaan, bahkan agama yang dianut oleh pulau tersebut. Itu juga menimbulkan keragaman di Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia memiliki semboyan sendiri yaitu Bhineka Tunggal Ika  yang dapat diartikan “berbeda – beda namun tetap satu jua”. Maksud dari semboyan ini adalah walaupun bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda – beda dan beraneka ragam namun dari keselurahannya merupakan persatuan. Namun, di Indonesia kini nilai persatuan yang dulu sangat dijunjung mulai luntur. Masyarakat kini sering melupakan nilai persatuan dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan mereka sehari – hari. Masih banyak masyarakat yang menganggap dirinya sendiri atau kelompoknya yang paling hebat, sehingga itu dapat menyebabkan konflik di masyarakat. Namun, di Indonesia kini nilai persatuan yang dulu sangat dijunjung mulai luntur. Masyarakat kini sering melupakan nilai persatuan dalam kehidupan mereka sehari – hari. Masih banyak masyarakat yang menganggap dirinya sendiri atau kelompoknya yang paling hebat, sehingga itu dapat menyebabkan konflik di masyarakat.  Dan masyarakat sekarang cenderung egois, gengsi dan hanya menganggap Bhineka Tunggal Ika hanyalah sebuah wacana belaka. Sungguh ironis memang bila kita melihat masyarakat yang dulunya menjunjung sekali yang namanya Bhineka Tunggal Ika namun pada saat ini nilai persatuan itu terus berkurang.

Dapat kita lihat bagaimana sikap pemuda Indonesia saat ini sebagai penerus bangsa sekarang. Mereka tidak memahami betul yang namanya Bhineka Tunggal Ika. Ini dikarenakan adanya pengaruh budaya luar yang masuk di Indonesia yang mengubah pandangan dan tingkah laku para pemuda kita sekarang ini.  Para pemuda lebih mengagung – agungkan budaya barat dan meninggalkan budaya asli Indonesia.  Karena mereka tidak memahami apa yang dimaksud dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka banyak kasus tawuran yang terjadi antar pelajar. Tawuran ini terjadi disebabkan oleh pergaulan dan gengsi. Mereka yang salah memilih teman akan ikut terjerumus oleh teman yang dapat membawa pengaruh negatif untuk dirinya sendiri. Dan biasanya juga mereka ikut tawuran karena takut dibilang lemah oleh teman – teman sebayanya atau gengsi yang tinggi. 

Lalu apabila Bhineka Tunggal Ika sudah tidak memiliki kedudukan dan tidak dipedulikan lagi maka akan muncul gerakan – gerakan separatisme yang terjadi sekarang ini. Gerakan separatisme ini terjadi karena biasanya mereka tidak puas terhadap kinerja pemerintah maka muncullah ide untuk membentuk suatu gerakan yang memiliki tujuan yang berbeda. Memang mereka yang melakukan gerakan separatisme tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Karena setiap individu terkait pemahaman tentang kemerdekaan dan persatuan tidak bisa sama dan tidak bisa dipaksakan untuk sama. Setiap individu yakin bahwa merekalah yang terbaik dan mereka juga lah yang paling benar. Karena itu merupakan sifat dasar manusia yang tidak pernah puas akan suatu hal. Manusia akan terus ingin mempunyai sesuatu yang belum pernah dimilikinya seperti misalnya kekuasaan. Contoh gerakan separatis yang pernah terjadi di Indonesia yaitu peristiwa pengibaran bendera organisasi RMS ( Republik Maluku Selatan).

Dan konflik yang paling sering terjadi di Indonesia adalah SARA, terutama agama. Topik agama adalah topik yang paling sensitif untuh dibahas. Jika kita sudah menyinggung tentang agama, maka akan muncul argumen – argumen. Pertikaian yang sering terjadi karena lunturnya toleransi antar umat beragama adalah di bagian Timur Indonesia. Seperti terjadinya pembakaran gereja maupun masjid. Penyebabnya hanya bagaikan setetes air, terlalu kecil dan seharusnya tidak perlu berubah menjadi konflik. Setiap umat menganggap agamanya lah yang paling benar. Namun, pada dasarnya semua agama mengajarkan kita kebaikan. Maka dari itu mengapa kita harus memaksakan orang lain untuk memahami agama kita? Sedangkan kita sendiri tidak mau memahami agama orang lain.

Agama bukan untuk dipaksakan tetapi agama untuk dianut oleh seorang yang mempercayai agama tersebut. Agama juga sebagai pegangan hidup seorang yang menuntun seorang itu melakukan hal – hal yang bertujuan untuk kebaikan. Manusia tidak pernah lepas dari berbuat kesalahan dan khilaf karena Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sempurna. Mereka pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing – masing. Ada saatnya seseorang salah bicara dan ada saatnya orang yang mendengar juga salah mengambil pemahaman apa yang didengar. Seperti contoh kasus seorang gubernur yang salah ucap saat pidatonya waktu lalu. Pada saat itu, ia mengatakan “jangan mau dibohongi (pakai) surat al – maidah ayat 51”. Video saat ia berpidato itu disalahartikan oleh seorang netizen yang langsung mengupload video itu. Dan video itu menjadi viral, banyak netizen yang menanggapi video pernyataan tersebut.

Bahkan tidak hanya masyarakat biasa saja yang menanggapi pernyaan dari gubernur tersebut namun para ulama juga menanggapi video tersebut. Akibat pernyataan itu, banyak argument yang pro dan kontra. Masyarakat yang pro mengatakan kalau itu hanya mengingatkan kita untuk tidak mau dibohongi pakai surat kitab suci al – quran karena saat itu beliau menggunakan kata “pakai”  apabila tidak ada kata pakai mungkin itu memang pelecehan surat kitab suci al – quran karena penggunaan kata pakai dan tidak memiliki arti yang berbeda. Namun, masyarakat yang kontra tetap merasa kitab sucinya tersebut dilecehkan walaupun saat itu gubernur memakai kata “pakai” namun tetap tidak diidahkan oleh mereka. Ini berujung pada demo besar – besaran yang dilakukan oleh ormas Islam yang merasa beliau telah melakukan penistaan agama. Mereka menuntut agar gubernur tersebut ditindak oleh hokum bahkan dipenjarakan.  Dan gubernur tersebut juga sudah meminta maaf, oleh karena itu sudah sewajarnya bagi yang mendengar menanggapina dengan kepala dingin. Jika rasa marah terlebih dahulu hadir, maka maksud yang baik untuk mencari awal maupun kronologis permasalahan akan tidak hadir karena kemarahan menutupi kerasionalan logika kita sebagai manusia.

Disaat konflik SARA mulai pulih, muncul konflik yang berkaitan dengan konflik terorisme yang dibarengi oleh gerakan separatisme. Namun masih berbasiskan agama. Agama yang cukup diekspos dan banyak umat yang tidak terlibat adalah islam. Kalau kita membahas tentang teroris sudah pasti tidak jauh – jauh dengan jihad. Pemahaman akan jihad yang salah menjadi dasar terorisme yang berbumbukan gerakan separatism adalah menghalkan segala cara untuk mewujudkan Negara islam. Tidak main – main mereka akan membunuh siapa saja yang menganggu realisasi tujuan mereka. Contoh gerakan teroris separatis adalah Gerakan Aceh Merdeka atau biasa dikenal GAM.  Tujuan dari gerakan ini adalah membentuk negara islam. Gerakan ini sulit dimusnahkan karena gerakan ini tidak mengakui Bhineka Tunggal Ika.

 Kalau saja mereka mengakui, maka gerakan separatis yang pernah dimusnahkan tidak akan mungkin kembali. Gerakan ini pasti perlu mempunyai anggota oleh karena itu mereka membuka perekrutan anggota guna memperlancar aksi mereka. Masalah sulit yang terjadi adalah masyarakat yang berpendidikan rendah di akademik maupun agama akan sangat mudah percaya kepada orang baru yang mengiming – imingkan dia akan masuk surga apabila ikut gerakan tersebut. Para anggota baru disiapkan menjadi orang yang siap mati demi jihad membela agama. Seperti terjadinya kasus pengeboman dimana korban dari pengeboman tersebut tidak memiliki masalah kepada gerakan terserbut dan orang yang melakukan pengeboman akan mati. Paham jihad seperti inilah yang sangat membahayakan, karena orang yang tidak tahu akan diberi pemahaman akan jihad yang salah.

Terorisme beriringan dengan gerakan separatis harus dimusnahkan karena mengancam keutuhan suatu negara serta menghancurkan keadaan social, ekonomi, politik dan hankam. Kita sibuk berperang satu sama lain hingga lupa bahwa kita adalah satu bangsa satu kesatuan. Seharusnya kita tidak berperang sesama satu bangsa, bagaimana pihak lain tahu bila kita satu bangsa tapi terjadi perang saudara? Itu akan membuat celah bagi mereka yang ingin mengambil alih pemerintahan kita. Keberadaan terorisme, gerakan separatis, maupun hal – hal yang merusak keutuhan NKRI harus dimusnahkan karena semua itu hanya akan merusak persatuan bangsa kita.

Oleh karena itu, sebagai warga negara kita sudah seharusnya tidak mengenal diskriminasi, kehidupan yang penuh toleransi, menghindari dari berbagai prasangka buruk dengan yang lain, dan menanamkan kepercayaan di dalam kehidupan bersama, serta memiliki pemikiran yang luas agar melihat perbedaan antar suku bukan sebagai hal yang memisahkan  tetapi itu adalah hal yang dapat memperat dan mempersatukan kita sebagai warga negara Indonesia.  Selain itu, perlu adanya dukungan dari beberapa pihak di sektor formal maupun informal harus ikut andil dalam menciptkan bibit – bibit unggul generasi muda yang mencintai bangsanya sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah mengembalikan dan memahami kembali makna terpenting dari Bhineka Tunggal Ika. Dan sudah saatnya, kita mengenalkan kembali nilai – nilai Bhineka Tunggal Ika berdasarkan kondisi saat ini atau kekinian. Jangan jadikan Bhineka Tunggal Ika itu kuno atau nilai yang kaku yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Seperti para pahlawan terdahulu yang memperjuangkan Bhineka Tunggal Ika sehingga bisa mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dari Sabang  hingga Merauke.  Sekarang, saatnya kita yang memperjuangkan Bhineka Tunggal Ika tetap bertahan dan dapat menyatukan perbedaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun