Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BEM SI Ancam Jokowi! Jakarta Lumpuh

25 September 2021   05:00 Diperbarui: 25 September 2021   05:20 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo Presiden Republik Indonesia (Instagram.com/jokowi)

BEM SI (seluruh Indonesia) mengancam Presiden Joko Widodo untuk Republik mengangkat kembali Novel Baswedan sekaligus membatalkan hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK.
Presiden Jokowi pun hanya diberi waktu 324 jam untuk memenuhinya.
Tuntutan itu disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (Gasak).
"Jika Bapak masih saja diam, maka kami bersama elemen rakyat akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi yang rasional untuk Bapak realisasikan," bunyi surat tersebut. Menurut BEM SI dan Gasak, sejatinya ada sejumlah alasan yang bisa menjadi dasar bagi Presiden Jokowi untuk turun tangan langsung.
BEM SI dan Gasak juga mencantumkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan proses alih status tidak boleh merugikan hak para pegawai KPK.
Seperti kita ketahui 57 orang pegawai KPK termasuk penyidik senior Novel Baswedan dipecat dengan hormat dengan alasan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Presiden Joko Widodo menyebutkan tidak semua harus ke Presiden. Ada pimpinan KPK yang memutuskan
Sesungguhnya Presiden bisa campur tangan dengan masalah ini. Tetapi dengan Ada alasan adanya Ketua KPK, Presiden seolah-olah lepas tangan. Makanya BEM SI mulai bergerak dan mengancam Presiden. Mereka mengancam akan melumpuhkan Jakarta, apabila tuntutan tidak digubris.
Kita lihat saja nanti, apa ancaman BEM SI hanya marak di media sosial atau benar-benar dilapangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun