Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah tak Ada Kesempatan Kedua Untukku?

7 September 2021   08:30 Diperbarui: 7 September 2021   08:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :kompas.com 

Jamiluddin Purwanto atau sering dikenal dengan nama Saipul Jamil pada 2 september 2021 resmi bebas dari lapas Cipinang. Hukuman yang diakibatkan karena melakukan pencabulan kepada anak dibawah umur serta menyuap hakim yang ditotal selama 8 tahun selesai dijalaninya. Namun, ketika hari pembebasan nya tersebut, terdapat kejadian yang cukup menghebohkan yaitu Dia disambut layaknya seorang pahlawan, dijemput pakai mobil dan dikalungkan bunga ke lehernya.

Selain itu, setelah bebas banyak stasiun tv dan channel youtube yang mengundangnya dalam rangka menceritakan hal yang terjadi selama dia dihukum. Tetapi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) langsung merespon dengan menegur mereka agar tidak amplifikasi dan glorifikasi terhadap kasus Saipul Jamil. 

Selain itu, para publik figur juga melakukan respon yang negatif terhadap pembebasan Saipul Jamil yang terlalu berlebihan, seperti lupa bahwa memang Saipul Jamil bersalah karena mencabuli anak dibawah umur, sehingga hal itu harus tetap diingat.

Dengan keadaan tersebut, tentu sebenarnya Saipul Jamil masih belum bisa diterima oleh masyarakat Indonesia karena kasus yang dulu dialaminya. Bila berasumsi Saiful Jamil telah insyaf dan tobat, dan jika mau berandai-andai, apakah tidak ada kesempatan kedua yang diberikan kepada nya.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terdapat nasihat baik "bila kamu melakukan sesuatu kasus yang besar (orang yang terkena kasus besar, dalam hal ini pencabulan), maka hijrah lah kamu ke tempat yang tidak mengetahui kamu. Dan lakukan tobat serta perbuatan baik disana, agar bisa hidup kembali normal".

Nasihat baik tersebut mungkin cocok untuk Saipul Jamil, karena saat ini di tempat yang lama masih tidak bisa menerima apa kasus yang pernah dihadapinya. Maka sebaiknya harus hijrah.

Lalu kembali ke pertanyaan apakah orang-orang di tempat yang lama apakah akan memberikan kesempatan kedua. Maka jawabannya bila seandainya di tempat yang baru yang diasumsikan Saipul Jamil akan tetap baik dan tidak melakukan kesalahan nya, bisa jadi suatu saat mereka akan memberikan kesempatan kedua, walaupun mereka akan tetap mengingat kejadian tersebut dan mawas diri. 

Namun, waktu yang dibutuhkan bisa jadi sangat lama karena menumbuhkan kepercayaan itu sangat lama, baik kepada orang di tempat hijrah (bila diasumsikan Saipul Jamil hijrah ke tempat yang tidak mengetahui dirinya) apalagi di tempat yang lama yang orang mengetahui kasusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun