Mohon tunggu...
Fadhillah Kurnia R
Fadhillah Kurnia R Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Traveler, Fotografi dan Food

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Pathok Negoro Plosokuning Berkaitan dengan Kraton Yogyakarta

14 Mei 2024   07:13 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MASJID PATHOK NEGORO PLOSOKUNING BERKAITAN DENGAN KRATON
YOGYAKARTA

Berada di sisi timur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Masjid Jami' Pathok Negoro Plosokuning tampak masih berdiri kokoh. Masjid berarsitektur kuno ini merupakan peninggalan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) I. Masjid Pathok Negoro Plosokuning berada di Minomartani, Ngaglik, Sleman. Masjid berusia hampir tiga abad ini merupakan benteng spiritual Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid yang berada diJalan Plosokuning Raya Nomor 99, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman didirikan sekitar tahun 1757-1758 atau setelah Perjanjian Giyanti. Yakni peristiwa sejarah terbaginya Kerajaan Mataram Islam menjadi dua wilayah, di sebelah timur Kali Opak yang berkedudukan di Surakarta dan sebelah barat Kali Opak yang berkedudukan di Yogyakarta.

Masjid Pathok Negoro Plosokuning berada di Minomartani, Ngaglik, Sleman. Masjid berusia hampir tiga abad ini merupakan benteng spiritual Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid ini didirikan oleh Kyai Mursodo, yang merupakan anak dari Kyai Nur Iman Mlangi. Kyai Nuriman merupakan saudara dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.

"Setelah Perjanjian Giyanti, Sultan Hamengku Buwono I mendapat wilayah di sebelah barat Kali Opak. Lalu mendirikan Keraton (Yogyakarta), dan benteng-bentengnya berupa masjid sebagai benteng fisik, pertahanan waktu itu," kata Takmir Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Kamaludin Purnomo. Terlepas dari sejarah berdirinya Masjid Pathok Negoro Plosokuning, saat ini keberadaan masjid ini tetap menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga difungsikan untuk kegiatan sosial bermasyarakat.

Ketika pertama kali mau memasuki area masjid akan melewati gapura besar tegak menantang,berwarna putih. Kemudian depan serambi masjid di kelilingi oleh kolam, pas saya lihat ada ikannya juga warna-warni. Ada kejadian yang unik waktu itu, karena ada tikar yang sedang dicuci sore itu. Uniknya tikar hanya langsung di taruh saja di kolam itu. Seperti hanyadibiarkan saja gitu, padahal kalau ditempat kampungku kalau mau mencuci tikar ya harus di sungai, dicuci pakai detergen biar harum. Saya sempat kaget juga, kok lucunya. Hahaha :)

Masjid Pathok Negoro Plosokuning merupakan salah satu dari lima masjid Pathok Negara Kesultanan Ngayokyakarta Hadiningrat. Didirikan di atas tanah kasultanan seluas 2.500 m2. Bangunan masjid pada saat didirikan seluas 288 m2 dan setelah pengembangan menjadi 328 m2. Diantara kelima masjid Pathok Negoro milik Kraton Yogyakarta, Masjid Pathok Negoro di Plosokuning adalah bangunan yang paling terjaga kelestariannya. Masjid Pathok Negoro didirikan setelah pembangunan masjid Agung Yogyakarta, sehingga bentuk masjid tersebut meniru masjid Agung sebagai salah satu usaha legitimasi masjid milik Kasultanan Yogyakarta. Persamaan ini juga didukung oleh beberapa komponen yang ada di dalamnya seperti mihrob, kentongan dan beduk. Masjid Pathok Negoro mempunyai ciri beratap tajuk dengan tumpang dua. Mahkota masjid juga mempunyai kesamaan yakni terbuat dari tanah liat dan atap masjid terbuat dari sirap. Perbedaan jumlah tumpang menandakan bahwa masjid pathok negoro lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan masjid Agung Yogyakarta yang mempunyai atap tajuk bertumpang tiga. Ciri-ciri lain dari kekhasan masjid Pathok Negoro ini adalah pada masing-masing masjid terdapat kolam keliling, pohon sawo kecik dan terdapat mimbar yang ada di dalam masjid.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun