Tapi tetap ada tantangan: bagaimana jika data berasal dari dua platform berbeda, dan dikumpulkan dalam dua momen berbeda (sebelum dan sesudah rilis)? Nah, itulah celah yang ingin saya isi lewat riset ini untuk melihat apakah AI seperti DistilBERT bisa memahami perubahan opini gamer secara lebih utuh, tidak hanya dari apa yang mereka katakan, tapi kapan dan di mana mereka mengatakannya.
Bagaimana Saya Melakukan Analisis Ini?
Penelitian ini saya lakukan sepenuhnya secara online antara April hingga Mei 2025, dengan bantuan Google Colab sebagai lingkungan kerja berbasis cloud. Fokusnya sederhana tapi cukup menantang: saya ingin tahu apakah sentimen gamer berubah setelah Assassin's Creed: Shadows dirilis, dan bagaimana model AI bisa membantu membaca perubahan itu.
Dua Sumber, Dua Dunia
Saya mengumpulkan data dari dua platform besar yang sering jadi tempat curhat para gamer:
Sebelum rilis: komentar YouTube pada trailer resmi Assassin's Creed: Shadows ini mencerminkan ekspektasi awal para pemain.
Sesudah rilis: ulasan pengguna dari Steam ini mewakili opini setelah mereka benar-benar memainkan gamenya.
Setiap platform saya ambil masing-masing 2.500 komentar atau ulasan, sehingga total ada 5.000 data teks yang saya analisis. Komentar YouTube saya ambil dari 10 bulan sebelum rilis, sedangkan review Steam dikumpulkan selama 30 hari setelah game dirilis pada 20 Maret 2025.
Bagaimana Saya Labeli Komentar-komentar Ini?
Karena tidak semua komentar langsung menyebut "bagus" atau "jelek", saya butuh bantuan model AI untuk membaca sentimen di balik teksnya.