Komitmen Aparat
Meski ada keterangan dari Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, yang menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan, banyak pihak yang merasa kecewa karena belum ada hasil yang memuaskan. Keluarga korban, serta masyarakat luas, terus menunggu kejelasan dari pihak kepolisian terkait siapa yang sebenarnya berada di balik pembunuhan ini.
Kekecewaan Masyarakat dan Keluarga
Kasus ini tidak hanya menciptakan keresahan di kalangan keluarga korban, tetapi juga memicu kekecewaan di masyarakat. Warga Semarang, serta masyarakat Indonesia pada umumnya, semakin mempertanyakan efektivitas aparat dalam mengungkap kejahatan yang melibatkan pejabat publik dan saksi kasus korupsi. Banyak yang merasa bahwa kasus ini diperlambat atau bahkan sengaja dibiarkan menggantung tanpa penyelesaian yang jelas.
Pernyataan Polisi Serius Tapi Tak Terlihat Hasilnya
Direskrimum Polda Jateng beberapa kali menegaskan bahwa penyelidikan "masih berjalan." Tapi pernyataan ini tak lebih dari kalimat pengulangan yang makin kehilangan makna. Publik tidak butuh janji, mereka butuh bukti,dan sampai hari ini, 18 Juli 2025 belum ada satu pun nama yang diseret ke pengadilan.
Jika pelakunya masih bebas berkeliaran setelah hampir tiga tahun, maka wajar bila masyarakat mempertanyakan: seberapa serius aparat bekerja? Atau jangan-jangan, ada yang sengaja mengaburkan penyelidikan demi melindungi sesuatu yang lebih besar?
Hingga 18 Juli 2025, kasus pembunuhan Iwan Budi Paulus masih belum menemukan titik terang. Sudah dua tahun berlalu sejak penemuan jasadnya, namun keadilan masih jauh dari jangkauan. Masyarakat, keluarga korban, dan publik luas menuntut agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas untuk mengungkap pelaku pembunuhan ini.
Kasus ini adalah ujian bagi sistem peradilan kita. Jika kasus seperti ini dibiarkan mengambang, maka tidak ada jaminan bagi saksi-saksi lainnya untuk mendapatkan perlindungan yang layak. Keputusan untuk menuntaskan kasus ini adalah tanggung jawab besar yang harus segera diambil oleh pihak berwajib.
Saya menulis artikel ini karena keadilan tidak boleh dibiarkan menguap bersama waktu. Tragedi yang menimpa Iwan Budi Paulus adalah luka bagi kita semua, luka yang belum sembuh, karena pelakunya belum ditemukan dan hukum belum ditegakkan.
Saya marah karena nyawa orang baik bisa hilang begitu saja tanpa perlindungan. Saya kecewa karena negara gagal memberikan rasa aman pada warganya. Dan saya khawatir bahwa jika kita diam, kasus seperti ini akan terus berulang.
Tulisan ini adalah suara untuk mereka yang sudah dibungkam. Suara untuk keluarga yang masih berduka. Dan suara untuk menekan aparat agar berhenti berjanji, dan mulai menunjukkan hasil.