Mohon tunggu...
Fadghom Hibban Abdillah
Fadghom Hibban Abdillah Mohon Tunggu... Universitas Brawijaya

Mahasiswa Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memantik Kecintaan Budaya, PkM 55 FIB UB Sukses Gelar Festival Budaya di SDN 01 Rejosari

19 Agustus 2025   23:53 Diperbarui: 20 Agustus 2025   00:08 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rejosari, Kabupaten Malang - Suasana riuh penuh tawa dan perasaan gembira memenuhi SDN 01 Rejosari, Kabupaten Malang, ketika tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 55 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya 2025 menggelar sebuah Program Kerja inisiatif edukatif festival budaya bertajuk "Jendela Budaya Rejosari: Warna, Kata, dan Cerita Lama". Festival yang berlangsung 21 Juli hingga 2 Agustus 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif serta menyenangkan yang bertujuan memantik kembali kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal.

Rangkaian festival budaya dimulai dengan pengenalan kembali potensi kekayaan alam desa, yaitu membuat mini herbarium bersama siswa kelas empat. Para siswa diajak mengenali berbagai tanaman herbal di sekitar mereka seperti: Kemangi (Ocimum basilicum), Mint (Mentha), Serai (Cymbopogon citratus), Kenikir (Cosmos), Jeruk purut (Citrus hystrix), dan daun Jambu air (Syzygium aqueum).

Pembuatan mini herbarium diawali dengan survei singkat untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap tanaman yang dibawa. Menariknya, mayoritas siswa hanya mengenal Kemangi dan Daun Jeruk, sementara jenis yang lain masih asing. Hal ini menunjukkan pentingnya program pengenal tenaman herbal. Selanjutnya, siswa kelas empat dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh satu anggota PkM 55 FIB UB sesuai dengan jenis tanamannya. Setiap anak mendapatkan tugas spesifik untuk membuat herbarium sesuai dengan tanaman kelompoknya. Kakak pendamping tidak hanya membantu menghias dan mengeringkan tanaman, tetapi juga berperan sebagai fasilitator dalam pengenalan tanaman. Para siswa tidak hanya dikenalkan dengan nama dan bentuk tanaman, tetapi juga fungsi serta khasiatnya bagi kesehatan.

Tumbuhan Mint yang telah dikeringkan dan dihias. Sumber: Dokumentasi PkM 55 FIB UB
Tumbuhan Mint yang telah dikeringkan dan dihias. Sumber: Dokumentasi PkM 55 FIB UB

Selanjutnya tim PkM 55 FIB UB melanjutkan rangkaian festival dengan menggelar nonton bareng salah satu cerita rakyat masyhur di Indonesia, Bawang Merah dan Bawang Putih, bersama adik-adik kelas lima SDN 01 Rejosari. Usai menonton bersama, para siswa sangat antusias memberikan pendapat mereka mengenai watak setiap tokoh dan pesan moral yang dapat diambil dari kisah tersebut. Antusiasme ini berlanjut dengan pemilihan peserta yang bersedia untuk nantinya melakukan pementasan drama "Bawang Merah dan Bawang Putih" sebagai puncak acara festival.

Keseruan berlanjut pada tanggal 29 dan 30 Juli. Kali ini, siswa kelas tiga dan empat diajak kembali merasakan keseruan bermain permainan tradisional. Siswa kelas empat bermain Cublak-Cublak Suweng sementara siswa kelas tiga bermain Bola Bekel, Lompat Tali dan Ular Naga.

Pada permainan Cublak-Cublak Suweng, kegiatan diawali dengan menonton video mengenai aturan permainan tersebut sekaligus menyanyikan bersama lirik "Cublak-Cublak Suweng". Setelah itu, kelas dibagi menjadi lima kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh satu kakak PkM yang turut bermain. Suasana permainan kian meriah ketika tim PkM 55 yang menjadi "Pak Empong", pemain yang bertugas mencari benda yang disembunyikan oleh pemain lainnya.  "Senang, karena kakak KKN-nya ikut main," ujar Pricil, siswi kelas IV SDN 01 Rejosari.

Sedikit berbeda, permainan Bola Bekel, Lompat Tali, dan Ular Naga dilaksanakan bersama siswa kelas tiga dengan konsep outing class. Kelas dibagi menjadi dua kelompok yang saling beradu pada permainan pertama, yakni Lompat Tali. Kelompok yang memenangkan tantangan Lompat Tali kemudian melanjutkan keseruan dengan bermain Bola Bekel di dalam kelas, sementara kelompok lainnya bermain permainan Ular Naga di luar kelas. Meskipun setiap permainan hanya berlangsung 30 menit, keseruan dan antusiasme puncaknampak jelas dari gelak tawa anak-anak dan ajakan mereka untuk bermain kembali selepas pulang sekolah.

Tak kalah menarik, festival juga menghadirkan lomba baca puisi dan menyanyi untuk siswa kelas IV hingga VI. Sebanyak tujuh peserta membacakan puisi Tanah Leluhur karya I Wayan Arthawa. Sementara dalam lomba menyanyi, anak-anak membawakan beberapa lagu daerah seperti "Ampar-Ampar Pisang" dan "Lir-Ilir" yang menambah semarak nuansa kebudayaan.

Tanggal 2 Agustus 2025 menjadi hari terakhir rangkaian kegiatan festival kebudayaan. PkM 55 FIB UB menggelar acara puncak Festival Budaya di SDN 01 Rejosari. Ruang kelas yang ada disulap menjadi aula pementasan yang siap menyambut seluruh murid, beserta jajaran dewan guru yang turut hadir menyaksikan acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun