Mohon tunggu...
Fachrurozy rama afsani
Fachrurozy rama afsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Mahasiswa UIN Jakatta Prodi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika dalam Dunia Pembelajaran

23 April 2024   17:16 Diperbarui: 23 April 2024   17:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bapak Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah) /dok. pri

Retorika dalam Dunia Pembelajaran

Oleh Syamsul Yakin dan Fachrurozy Rama Afsani

Foto Fachrurozy Rama Afsani/dok. pri
Foto Fachrurozy Rama Afsani/dok. pri

Retorika merupakan keterampilan daripada pengetahuan. Karena retorika lebih bersifat praktis dibandingkan teoritis.Tidak mengherankan jika retorika mengacu pada keterampilan berbahasa yang efektif, baik lisan maupun tulisan.

Secara lisan, keterampilan retorika ditampilkan ketika seseorang menyampaikan pidato yang mengesankan kepada khalayak dengan bahasa dan diksi yang menarik, intonasi dan dinamika yang bernada tinggi, serta rima yang puitis.


Selain itu, para ahli retorika sering kali mencampurkan bombastis yang bombastis dengan lelucon-lelucon lucu dan pemecah kebekuan (untuk mencairkan suasana), termasuk sindiran.
 Para ahli retorika juga sering mengutip kata-kata bijak para nabi, filosof, dan penyair. Para pengkhotbah agama yang ahli dalam retorika sering kali mengutip ayat-ayat Al-Quran sebagai dasar teologis argumen mereka.


 Kemampuan meracik kata-kata yang diucapkan ini seringkali menggugah emosi pendengarnya. Pendengar kadang terharu, sedih, tertawa, marah, dan marah. Padahal, para motivator, dosen, provokator demonstrasi mempunyai kemampuan retorika yang cukup.

Dalam menulis, kemampuan seseorang ditunjukkan dengan menulis atau mengarang baik fiksi maupun nonfiksi. Gaya penulisannya elegan, indah, dan ringkas.


Retorika tertulis yang baik, seperti halnya retorika lisan,  harus memenuhi prinsip-prinsip retorika, seperti pemahaman menyeluruh terhadap makna kata, frasa, dan kalimat.Pengetahuan tata bahasa umum juga berlaku.Penulis yang fasih dalam retorika umumnya menguasai  logika, seni, filsafat, dan ilmu sosial.

Ukur kekuatan retorika verbal seseorang dengan berbagai cara.Salah satu pilihannya adalah menyalin kata-kata yang diucapkan ke dalam teks. Retorika lisan seseorang tentu baik bila mudah dibaca, terstruktur secara gramatikal, dan tidak banyak mengandung pengulangan  atau duplikasi yang tidak diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun