Mohon tunggu...
fakhri ahmad
fakhri ahmad Mohon Tunggu... Siswa

Seorang siswa lagi belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemrograman Web: Membangun Dunia Digital yang Interaktif

28 Mei 2025   17:25 Diperbarui: 28 Mei 2025   17:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital ini, hampir setiap aspek kehidupan kita terhubung dengan internet. Mulai dari berbelanja daring, berinteraksi di media sosial, hingga bekerja dan belajar, semuanya tak lepas dari peran situs web dan aplikasi web. Di balik kemudahan dan fungsionalitas yang kita nikmati, ada sebuah disiplin ilmu yang fundamental: pemrograman web.

Secara sederhana, pemrograman web adalah proses menciptakan situs web dan aplikasi web. Ini melibatkan penulisan kode yang memberi tahu browser bagaimana menampilkan konten, bagaimana berinteraksi dengan pengguna, dan bagaimana berkomunikasi dengan server. Ada dua sisi utama dalam pemrograman web: frontend dan backend.

Frontend adalah apa yang dilihat dan diinteraksikan pengguna. Ini mencakup tata letak, desain visual, tombol, formulir, dan semua elemen yang membentuk antarmuka pengguna (UI). Bahasa-bahasa utama yang digunakan untuk frontend adalah HTML (HyperText Markup Language) untuk struktur konten, CSS (Cascading Style Sheets) untuk gaya dan tata letak, serta JavaScript untuk menambahkan interaktivitas dan dinamisme. Dengan frontend, kita bisa membuat situs web terlihat menarik dan responsif di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga ponsel pintar.

Di sisi lain, backend adalah "otak" di balik layar. Ini adalah bagian yang tidak terlihat oleh pengguna, tetapi bertanggung jawab atas logika, penyimpanan data, dan komunikasi dengan server. Backend menangani hal-hal seperti otentikasi pengguna, pengelolaan database, dan pemrosesan data. Bahasa-bahasa populer untuk backend meliputi Python (dengan framework seperti Django atau Flask), PHP (dengan framework seperti Laravel), Ruby (dengan Rails), Node.js (JavaScript di server-side), dan Java (dengan Spring). Backend memungkinkan situs web memiliki fitur-fitur kompleks seperti sistem login, keranjang belanja, atau bahkan platform media sosial.

Untuk menjadi seorang pengembang web yang kompeten, penting untuk memahami kedua sisi ini. Pengembang yang mampu bekerja di kedua sisi sering disebut full-stack developer. Proses pengembangan web juga melibatkan penggunaan berbagai framework, library, dan alat yang membantu mempercepat proses pengembangan dan memastikan kode yang dihasilkan lebih terstruktur dan mudah dikelola.

Mempelajari pemrograman web membuka pintu ke berbagai peluang karir yang menarik dan terus berkembang. Dengan kemampuan ini, Anda bisa menjadi desainer web, pengembang frontend, pengembang backend, atau bahkan membangun startup Anda sendiri. Dunia web terus berevolusi, dan dengan demikian, ada kebutuhan yang berkelanjutan akan individu-individu yang terampil dalam menciptakan dan memelihara dunia digital kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun