Mohon tunggu...
Rezha Nata Suhandi
Rezha Nata Suhandi Mohon Tunggu... Penulis - Rezha

Mencintai senja kala biru, kegaduhan imajinasi lambang superioritas intelektual.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pesan Penutup Sang Pembawa Pesan

11 Februari 2017   17:11 Diperbarui: 11 Februari 2017   17:53 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

“Untuk itu, saya mengajak saudara-saudara, untuk terlibat mengambil peran. Menjadi bagian dari gerakan ini. Saya mengetuk hati saudara-saudara sekalian. Ayo kita benahi Bekasi. Ayo kita perbaiki keadaan ini. Jangan jual suara kita. Coblos nomor 3 untuk Bekasi baik dan benar.”

Untaian kalimat panjang itu keluar dari mulut salah satu pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Bekasi 2017. Obon Tabroni-Bambang Sumaryono, calon bupati nomor urut 3. Hal tersebut disampaikannya ketika mengikuti gelaran acara debat Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 yang disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Dan kata-kata itu merupakan pesan penutup Obon Tabroni pada gelaran debat Pilkada Kabupaten Bekasi 2017.

Satu tahun bergerak secara gerilya menemui masyarakat Kabupaten Bekasi, meminta restu, dukungan dan permohonan doa untuk pencalonannya. Obon banyak menerima pesan atas kegelisahan masyarakat Kabupaten Bekasi tentang kondisi kehidupannya yang tak kunjung membaik.

Tentang si miskin yang sakit dan tak mampu berobat, para orangtua yang pusing memikirkan biaya anaknya sekolah atau tentang si pemuda yang kesulitan mencari kerja di tanah lahirnya sendiri. Semua itu merupakan gambaran dari kondisi Kabupaten Bekasi hari ini.

Sebagai penerima pesan, Obon Tabroni juga harus menyampaikan pesan ini kepada publik dalam bentuk seruan, seruan agar tak salah memilih pemimpin. Pilihlah dirinya agar pesan yang diterima dari aduan masyarakat dapat dientaskan permasalahannya, dicarikan solusi atas kesulitannya dan dibuat kebijakan atas aturannya.


Satu tahun bergerilya di Kabupaten Bekasi juga membuat Obon Tabroni peka terhadap pesan dan isyarat harapan yang disematkan pada pundaknya jika kelak menjadi pemimpin Kabupaten Bekasi.

Ada pesan dibawa oleh dirinya dari relawan yang telah membantunya selama satu tahun mempersiapkan diri menjadi calon bupati. Ada pesan dari masyarakat juga jika kelak dirinya terpilih agar amanah dan tak melenceng hingga khianat terhadap apa yang diamanahkan.

Segala macam pesan itu lantas dikemas menjadi program dan visi misi guna mencapai apa yang diharapkan padanya sebagai sang pembawa pesan dari khalayak Kabupaten Bekasi.

Pesan Penutup

Kini Obon berjalan menuju pintu akhir gelaran Pilkada Kabupaten Bekasi 2017. Menang kalah adalah hal biasa dalam kontestasi politik. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Begitulah bunyi pepatah lama tentang pertarungan. Lebih dari itu semua, kepentingan masyarakat Bekasi diatas segalanya. Rekonsiliasi dan re-integrasi pasca marginalisasi kelompok yang dibentuk dari perhelatan demokrasi lebih substantive daripada memikirkan kejayaan pribadi dan kelompoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun