Mohon tunggu...
Excel Mikhael henokh
Excel Mikhael henokh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa AKRB Yogyakarta, bekerja di One Digital media

Saya adalah Mahasiswa AKRB Yogyakarta jurusan broadcasting. Saya juga di sela sela kuliah bekerja di Eo One Digital media. hoby saya memotret, videografi, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keunikan Pengrajin Perak di Kota Gede

1 Februari 2023   22:46 Diperbarui: 1 Februari 2023   22:50 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kotagede atau kerap disebut kuthagedhe merupakan kota tua yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan Kasultanan Mataram yang terbagi menjadi dua yaitu Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Terdapat banyak hal yang menjadikan Yogyakarta sebagai wilayah istimewa. Salah satunya pengrajin zaman dahulu yang masih eksis hingga sekarang yaitu pengrajin perak yang berada di daerah Purbayan, Kota gedhe, Yogyakarta.

Bapak Sugiharto, salah satu seorang pria paruh baya yang berusia 43 tahun adalah pemilik usaha pengrajin perak di kota gedhe. Sugi adalah sebutannya sehari-hari. Usaha yang didirikan dari tahun 2003 ini sudah dijalankan selama 20 tahun lebih hingga saat ini. Usaha yang ditekuni hingga sekarang membantu bapak sugiharto menjadi pengrajin yang memiliki banyak pelanggan dari berbagai wilayah.

Berawal dari kisahnya yang hidup di kota gedhe, hingga menjadikan kota gedhe sebagai wilayah pengrajin mulai dari perak, tembaga hingga emas dan menjadi ladang rezeki bagi masyarakat disekitarnya, membuat pak sugiharto menekuni kegiatan tersebut dan menjadikannya sebagai ladang utama dalam mencari nafkah.

Mulai dari pembuatan cincin, gelang, anting, hingga liontin pernah di garap pak sugi selama menjalani profesinya. Segala proses yang terjadi, dilakukan dengan penuh iklhas, sabar dan teliti. Hal inilah yang menjadikan usaha kerajinan Pak Sugi menjadi langganan bagi orang-orang yang ingin membuat aksesoris dari bahan perak.

Seperti roda yang terus berputar, siapa sangka ternyata usaha pak sugi pernah mengalami penurunan yang besar. Sejak adanya pandemi covid-19 hingga persaingan dan minat pembeli yang menurun, membuat penghasilan pak sugi juga turut menurun dari hari-hari biasanya. Karena, semua barang yang dibuat harus melalui pemesanan, dalam artian pak sugi tidak memproduksi apabila tidak ada pembeli yang melakukan pemesanan.

Proses pembuatan aksesoris yang dijalani oleh bapak sugi sendiri ada beberapa tahap, seperti melewati tahap peleburan, penempaan, penyambungan, pengikiran dan tahap finishing. Dimana setiap tahapnya membutuhkan waktu sekitar setengah hari hingga satu hari dengan waktu pengerjaan tercepat sekitar beberapa jam sesuai motif produk yang diinginkan pemesan.

Menurut pak sugi, banyak teknologi yang bisa mempercepat pembuatan aksesoris dari perak ini, akan tetapi pak sugi memiliki prinsip yang sama bahwa pemakaian alat-alat zaman dahulu menjadi ciri khas dari usaha pak sugiharto ini. Ketekunan, ketelitian hingga kerapian dari ketrampilan tangan pak sugi menjadi keistimewaan tersendiri dari setiap pembuatan dan pembelian aksesoris perak tersebut.

Terdapat banyak hal yang menjadikan Yogyakarta sebagai wilayah istimewa. Salah satunya pengrajin zaman dahulu yang masih eksis hingga sekarang yaitu pengrajin perak yang berada di daerah Purbayan, Kota gedhe, Yogyakarta. Berawal dari kisahnya yang hidup di kota gedhe, hingga menjadikan kota gedhe sebagai

Kotagede atau kerap disebut kuthagedhe merupakan kota tua yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan Kasultanan Mataram yang terbagi menjadi dua yaitu Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Terdapat banyak hal yang menjadikan Yogyakarta sebagai wilayah istimewa. Salah satunya pengrajin zaman dahulu yang masih eksis hingga sekarang yaitu pengrajin perak yang berada di daerah Purbayan, Kota gedhe, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun