Langit Mulai Cerah
Begitu tanjakan kedua selesai, kami tiba di sebuah gubuk kecil yang difungsikan warga sebagai warung dan tempat istirahat. Dari sini, langit mulai menunjukkan warna-warna fajar, pertanda bahwa sunrise sudah dekat. Karena ada bangku, kami putuskan untuk istirahat sebentar lagi sambil menikmati udara sejuk pagi hari.
Perjalanan lanjut, trek berubah menjadi tanah yang lebih landai dan mudah dilewati, meski katanya kalau habis hujan, bagian ini jadi cukup licin. Setelah berjalan sekitar 15 menit, kami sampai di belokan terakhir. Dan... akhirnya, puncak Gunung Pangradinan!
Sunrise dari Puncak Pangradinan
Sesampainya di puncak, kami langsung disambut langit keemasan yang memesona. Di atas sana, ada dua bukit kecil yang bisa digunakan untuk berkemah atau sekadar duduk menikmati pemandangan. Kami memilih bukit sebelah kiri, yang saat itu sudah dipenuhi beberapa pendaki lain yang sedang menikmati momen matahari terbit dengan hening dan takjub.
Tentu saja kami tidak melewatkan momen ini tanpa berfoto di plang puncak yang menandai ketinggian 1.236 mdpl. Rasanya sangat puas, karena walaupun perjalanan cuma sekitar 45 menit, perjuangannya tetap terasa.
Pemandangan dari puncak? Jangan ditanya. Kamu bisa melihat panorama Kabupaten Bandung dari ketinggian, dengan sabana hijau yang membentang luas, dan langit berwarna oranye keemasan yang seolah menyelimuti seluruh kota. Benar-benar panorama yang indah.
Penutup
Mendaki Gunung Pangradinan mungkin hanya butuh waktu kurang dari sejam, tapi pengalaman yang kami dapatkan sangat berkesan. Mulai dari track yang bervariasi, udara pagi yang segar, hingga sunrise yang luar biasa indah. Ini adalah salah satu gunung pendek yang cocok untuk short escape dari hiruk-pikuk kota. Kalau kamu butuh tempat healing yang nggak terlalu jauh, nggak terlalu tinggi, tapi tetap menyuguhkan pemandangan yang luar biasa Gunung Pangradinan adalah jawabannya.