Mohon tunggu...
Nur Ehsan
Nur Ehsan Mohon Tunggu... Editor - Entrepreneur

Seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang bisnis digital dan ecommerce. Menyukai kopi dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosok Polisi Impian Masyarakat Indonesia, Polisi Hoegeng

24 Juni 2021   22:08 Diperbarui: 25 Juni 2021   00:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sikap jujur merupakan sumber keutamaan, sebaliknya sikap dusta adalah sumber kehinaan. Bagi masyarakat, polisi seperti dewa dan tindakannya harus seperti malaikat. Kinerja Polri senantiasa ditingkatkan supaya semakin dicintai masyarakat.

Kerjasama polisi dan masyarakat sipil diharapkan menjadi kunci terbinanya kedamaian di Republik Indonesia. Optimalisasi untuk lebih terbuka dan jujur merupakan hal penting. 

Dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, maka semua mempunyai frekuensi yang sama: memikul tanggungjawab kebangsaan dalam arti yang seluas-luasnya.Jenderal Polisi Hoegeng adalah satu sosok polisi jujur impian masyarakat Indonesia tercinta yang sepak terjangnya selalu layak diceritakan dari generasi ke generasi. Berikut ini adalah gambaran sosok polisi yang menjadi harapan masyarakat, dikemas dalam kisah kejujuran dari Jenderal Polisi Hoegeng:

1. Sosok Polisi Anti Suap
Kapolri Hoegeng pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat kasus penyelundupan. Wanita itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tak dilanjutkan ke pengadilan.

Seperti diketahui, Hoegeng sangat gencar memerangi penyelundupan. Dia tidak peduli siapa beking penyelundup tersebut, semua pasti disikatnya.

Wanita ini pun berusaha mengajak damai Hoegeng. Berbagai hadiah mewah dikirim ke alamat Hoegeng. Tentu saja Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah ini langsung dikembalikan oleh Hoegeng.

2. Sosok Polisi yang Tak Kenal Kompromi
Sumarijem merupakan seorang gadis korban pemerkosaan bergilir. Perempuan malang ini pun melapor ke polisi. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu.

Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum mengaku disuruh mengakui cerita yang berbeda dari versi sebelumnya. Dia diancam akan disetrum jika tidak mau menurut. Sum pun disuruh membuka pakaiannya, dengan alasan polisi mencari tanda palu arit di tubuh wanita malang itu.

Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya Tim Pemeriksa Sum Kuning, dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.

Polisi Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.

Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. "Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak," tegas Hoegeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun