Prof. Dr. Ponimin, M.Hum penelitian kreatif kreasi taman vertikal desa wisata padusan Mojokerto, dengan seni terakota bergaya archais Majapahit, desa padusan Mojokerto yang berada di lereng utara gunung Anjasmara juga gunung Welirang memiliki cuaca yang sejuk. Sehingga sejak era kolonial dimanfaatkan untuk persinggahan kaum bangsawan. Pada era majapahit juga menjadi tempat pensucian benda-benda bernilai simbolik, seperti pusaka dll, sehingga banyak situs yang berafiliasi dengan sumber air sejak era majapahit.
Diera industri kreatif kawasan ini menjadi tempat strategis untuk dikembang menjadi desa wisata. Oleh karena itu, tim pengelola bersama tokoh masyarakat melakukan pengembangan desa wisata diberbagai kawasan, sehingga upaya untuk menarik wisatawan sudah dilakukan oleh mereka agar kawasan tersebut tampil secara unik dan khas.
Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman teknik menjadi kendala dalam pengembang tersebut. Pengalaman teknik dan estetik menjadi masalah dalam pengelolaan desa wisata agar wisata tersebut menjadi buruan para pelancong untuk menikmati desa tersebut.
Kondisi alam yang sejuk perlu ditunjang dengan fasilitas artistik lainnya, perlu ditunjang asoek ikonik visual untuk menguatkan citra desa tersebut melalui produk yang di tampilkan. Karena keterbatasan pengalaman teknis pengelola desa wisata setempat, maka perlu diatasi dengan menggandeng tim kreatif program desa mitra yang dipelopori oleh t im kreatif dosen seni rupa FS UM yang tergabung pada tim pelaksana LPPM UM 2025. Tim kreatif yang dipelopori Prof. Dr. Ponimin, M.Hum bersama dosen lainnya, juga mahasiswa seni telah mencoba membantu memecahkan persoalan tersebut dengan menciptakan produk terakota taman vertika.
Ide taman vertikal dengan material terakota yang kombinasi konstruksi besi ini, mengangkat tema gaya archais atau kreasi benda purbakala era budaya Hindu Jawa Timur. Yakni dengan bentuk kreasi relief yang ada di candi dikombinasikan dengan tanaman hias sebagai elemen taman vertikal tersebut. Kreasi taman vertikal ini didukung elemen hias berupa terakota sebagai wadah tanaman hias yang digantungkan menempel pada kontruksi taman tersebut, dengan susunan dinamis. Unsur-unsur taman vertikal memiliki kekhasan berupa kreasi ide produk budaya dengan kombinasi tanaman hias tersusun vertikal konstruksi berbentuk candi Jawatimuran. Diharapkan hasil kreasi ini dapat memberikan spirit kepada masyarakat pengelola desa Padusan, juga lembaga LPPM UM dalam menguatkan serta merealisasi saling kerjasama desa mitra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI