Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

7 Cara Mengelola Passive Income agar Mengalir Tanpa Perlu Dikejar

30 Juni 2025   04:33 Diperbarui: 30 Juni 2025   04:33 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang guru menyusun materi digital di ruang belajar sederhana, membangun passive income tanpa meninggalkan profesinya. (Pexels)

Kisah nyata seorang guru membangun passive income tanpa meninggalkan kelas bukan mimpi, tapi hasil dari langkah-langkah sederhana.

Saya Guru, Tapi Pernah Lupa Mengatur Keuangan

Dulu saya pikir, cukup jadi guru yang berdedikasi.

Tapi makin ke sini, saya sadar: dedikasi saja tak cukup buat bayar listrik, beli buku, atau bantu sekolah anak. Saya bersyukur, tentu. Tapi ada rasa khawatir yang sering diam-diam datang:

"Bagaimana jika suatu hari saya harus berhenti mengajar?"

Akhirnya, saya mulai mencari jalan:
Bisakah saya membangun penghasilan pasif tanpa meninggalkan panggilan hati sebagai pendidik?

Saya bukan pakar keuangan. Tapi saya mencoba.
Dan inilah perjalanan sederhana saya bagian dari Cerita Cuan 2025.

1. Kenali Arus: Jangan Kelola Kalau Belum Paham

Uang pasif bukan soal malas bekerja, tapi soal tahu kapan harus berhenti mengejar.

Saya mulai dari pertanyaan paling dasar:
Dari mana uang bisa tetap masuk meski saya tidak sedang mengajar?

Saya pelajari royalti, afiliasi, dividen, sewa properti, dan lainnya.

Tapi saya tak langsung lompat ke semua itu. Saya pelajari dulu.
Saya sesuaikan dengan ritme hidup saya sebagai guru.

2. Mulai dari yang Kita Pahami, Bukan yang Lagi Tren

Saya bukan influencer. Saya guru. Tapi saya bisa berbagi pengetahuan yang punya nilai.

Saya tidak ikut-ikutan tren investasi yang tidak saya pahami.
Saya mulai dari yang saya tahu: mengajar dan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun