Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajar untuk Membebaskan, Bukan untuk Menjinakkan

13 Juni 2025   19:25 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketegasan yang membuat diam. Ruang belajar, tapi terasa seperti ruang tahan. (Pexels)

Itulah momen di mana aku benar-benar merasa mengajar. Bukan karena aku memberikan jawaban, tapi karena aku menemani pencarian.

Mengajar bukan soal membagikan semua yang kita tahu.

Mengajar adalah soal menjaga rasa takjub itu tetap hidup.

Pendidikan yang Membebaskan

Aku teringat kata-kata Paulo Freire: 

Education either functions as an instrument that is used to facilitate integration of the younger generation into the logic of the present system and bring about conformity... or it becomes the practice of freedom.

Dalam bahasa yang lebih sederhana: pendidikan bisa menjinakkan, atau membebaskan.

Menjinakkan membuat murid hanya jadi pengikut. Murid yang tahu cara menjawab soal, tapi bingung ketika ditanya tentang hidup. Murid yang fasih menjelaskan teori, tapi gagap mengambil keputusan. Murid yang takut salah, karena selalu dituntut sempurna.

Tapi pendidikan yang membebaskan... ah, ia membuka jendela.

Ia membuat murid berani bertanya.
Ia menumbuhkan kepercayaan diri.
Ia menghargai proses.
Ia memberi ruang untuk gagal dan bangkit.
Ia menjadikan kelas tempat yang hangat---bukan dingin oleh tekanan, atau kaku oleh aturan.

Di Kelas yang Sering Berantakan

Aku tidak akan berdusta.

Kelas yang membebaskan tidak selalu rapi. Kadang berisik. Kadang penuh tanya yang sulit. Kadang ada pertengkaran ide. Kadang ada tangis karena merasa gagal. Tapi di sanalah kehidupan berlangsung.

Kita tidak sedang membentuk pasukan. Kita sedang menemani tumbuhnya manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun