Yang lebih parah, kekacauan kecil bisa menjalar ke ranah yang lebih besar: pekerjaan, hubungan, bahkan mimpi. Karena sering kali, hidup berantakan bukan karena badai besar, tapi karena tetesan-tetesan kecil yang tidak kita bersihkan.
Apa yang Sebenarnya Kita Hindari?
Pernahkah kamu merasa bahwa mencuci piring membawa semacam kekosongan? Tidak ada hasil instan, tidak ada pujian, dan jelas tidak Instagramable. Aktivitas ini sunyi, berulang, dan kalau boleh jujur membosankan.
Tapi di balik kebosanan itu, kita juga sedang berhadapan dengan suara batin. Saat kita sendirian di dapur, tangan sibuk menggosok, kadang pikiran mulai berjalan ke mana-mana. Tentang hari ini. Tentang apa yang belum sempat dilakukan. Tentang hal-hal yang seharusnya dibicarakan tapi tertahan.
Menunda bukan selalu bentuk malas. Kadang itu cara tubuh meminta dimengerti.
Jadi bukan mencuci piring yang berat tapi ruang heningnya. Kita menundanya karena tidak ingin berhadapan dengan keheningan itu. Karena dalam diam, kita kadang mendengar terlalu banyak. Tentang apa yang sedang kita hindari dalam hidup.
Mengapa Kita Butuh Menyelesaikan Hal Kecil
Ada kelegaan aneh yang muncul setelah mencuci piring. Bukan hanya karena dapur bersih, tapi karena kita berhasil menyelesaikan sesuatu. Dan menyelesaikan sesuatu, sekecil apa pun, bisa memicu pelepasan dopamin di otak, hormon kebahagiaan.
Menyelesaikan tugas kecil memberi kita rasa kontrol. Dalam dunia yang sering kacau, hal kecil seperti mencuci piring bisa jadi jangkar. Sebuah pengingat bahwa kita masih bisa memilih untuk beres. Untuk membersihkan. Untuk mulai dari yang kecil.
Dan saat kita punya satu hal kecil yang selesai, kita punya alasan untuk mulai menyelesaikan yang lain. Tiba-tiba kita punya energi untuk menyapu, menata buku, bahkan menulis kembali rencana hidup yang sempat kita abaikan.
Tumpukan Piring Sebagai Cermin Psikologis
Aku pernah mendengar satu kalimat yang menancap dalam:
Kondisi dapur kita sering kali mencerminkan kondisi batin kita.
Awalnya aku pikir itu berlebihan. Tapi coba ingat-ingat, seberapa sering piring menumpuk saat kamu sedang stres? Saat kamu sedang patah hati? Atau saat kamu merasa hidupmu tidak berjalan ke mana-mana?
Ternyata, hal sederhana seperti mencuci piring bisa jadi barometer kesejahteraan emosi. Ketika kita merasa berantakan, kita membiarkan lingkungan kita ikut berantakan. Dan saat kita mulai membersihkan satu hal saja, rasanya seperti mulai menata ulang diri sendiri.
Jadi, Haruskah Kita Memaksa Diri?
Jawabannya: tidak selalu. Memaksa bisa membuat kita tambah enggan. Tapi menyadari bisa membuka pintu.