Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca Peluang Pasar Melalui Penerbit Buku Mayor

11 Maret 2023   08:53 Diperbarui: 13 Maret 2023   00:23 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin anda adalah salah satu dari sekian banyak penulis yang punya impian agar karya tulisnya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor. Impian itu tidak salah. Hanya tahukah Anda tentang penerbit mayor ?

Penerbit mayor adalah penerbit yang telah menerbitkan buku dalam skala yang besar. Punya nama brand yang besar. Jangkauannya luas dan dari segi modal juga tidak main-main.

Untuk menerbitkan naskah melalui penerbit mayor, penulis perlu memikirkan konsep tulisan yang menarik dan berkualitas. Karena biasanya dalam penerbit mayor sudah memiliki manajemen yang bagus dan berkualitas. Hal ini dapat dilihat dengan adanya post-post tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya, misalnya marketing, editor, desainer, layouter, produksi, dan lain-lain.

Tidak banyak jumlah penerbit mayor di Indonesia. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun.

Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsiaten

Penerbit adalah Industri kreatif yang di dalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif. Kolaborasi antara penulis, editor, layouter, Ilustrator dan desain grafis. Saat ini insan-insan kreatif dari bidang lain terus bergabung. Realita ini seiring dengan perkembangan dunia penerbitan Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

Ada dua kategori besar jenis buku. buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi.

Dokpri KBMN 28
Dokpri KBMN 28

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini: 

Dokpri KBMN 28
Dokpri KBMN 28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun