Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahaya Kemelekatan Penggunaan Bahasa Daerah

30 Oktober 2022   13:44 Diperbarui: 30 Oktober 2022   13:59 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INOVASI dengan pelaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis bahasa daerah pada tingkat Sekolah dasar membawa hasil yang sangat memuaskan. Tetapi pertanyaan bagi kita adalah apakah perlu mempertahankan kehadiran bahasa daerah dalam proses belajar mengajar di sekolah? 

Bagi saya jawabannya adalah TIDAK. Ada beberapa kelemahan dasar dari model pendekatan pembelajaran berbasis bahasa daerah.

Pertama, efisiensi waktu. Kelemahan dari sistem penggunaan bahasa daerah adalah guru menjelaskan berbagai konsep pelajaran kepada siswa dengan bahasa daerah secara bertahap. Ketika siswa sudah cukup kuat dalam memahami konsep tersebut, guru melakukan transisi menggunakan bahasa Indonesia. Dalam hal ini, jelas sekali bahwa pendekatan ini sangat memboroskan waktu

Kedua, guru mengembangkan dan memperkenalkan media pembelajaran yang dilengkapi dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Kegiatan pembelajaran seperti ini juga sangat tidak efisien dari sisi waktu.

Jalan Tengah

Dalam rangka bulan bahasa 2022 mari kita galakkan semangat untuk membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam keluarga kita masing-masing.  Sebab proses pembelajaran di sekolah seringkali mengalami hambatan tatkala anak kita mengalami kesulitan dalam memahami bahasa Indonesia.

Demi efiseiensi waktu dalam pembelajaran maka bahasa Indonesia harus menjadi bahasa pengantar dalam pembelajaran. Peserta didik wajib diajari bahasa Indonesia sejak dini di tengah keluarga. NAmun, bahasa daerah tetap digunakan mengingat peranan bahasa daerah juga sangat sentral bagi identitas anak didik kita.


Hukuman sosial hanya sifatnya sementara. Karena hukuman sosial sifatnya sementara maka keluarga harus berani melompat keluar dari kemelekatan bahasa daerah. Tambahan pula  belajar bahasa Indonesia di tengah keluarga  bukanlah hal tabuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun