Mohon tunggu...
Evita Eda Efendi
Evita Eda Efendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Saya hanya hidup satu kali dan biarkan saya bermanfaat bagi anda.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plastik dari Kulit Jagung Sumber Penyelamat Dunia!

29 November 2019   23:32 Diperbarui: 30 November 2019   00:21 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siapa sihh yang tidak tahu klobot jagung atau yang sering kita kenal dengan kulit jagung ?? Tentunya bagian dari pembungkus biji jagung ini sudah tidak asing lagi bagi kita kan?

Nah tahu nggak kalau sebenarnya selama ini kulit jagung dapat dikatakan merupakan salah satu limbah pertanian yang sulit untuk diatasi. Mengapa ?? karena produksi jagung yang semakin meningkat mengakibatkan produksi kulit jagung yang semakin tinggi pula.

Seperti yang kita ketahui bahwa selama ini jagung banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahkan dapat diolah dengan berbagai macam olahan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Sebelum diolah menjadi suatu bahan yang dapat dikonsumsi, jagung terlebih dahulu diproses melalui pengupasan kulit jagung.

Kulit jagung yang telah dipisahkan kemudian dibuang begitu saja sehingga akan menjadi limbah pertanian karena membutuhkan waktu yang cukup lama hingga bisa terurai. Seperti yang diketahui bahwa selama ini limbah jagung jarang sekali dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Hal ini mengakibatkan limbah kulit jagung semakin menumpuk. Untuk itu masyarakat mencari solusi untuk mengurangi limbah kulit jagung, akan tetapi masyarakat memanfaatkan limbah kulit jagung hanya sebatas kerajinan tangan, pakan ternak dan juga sebagai bungkus makanan.

Akan tetapi hal ini tidak terlalu berdampak pada pengurangan limbah kulit jagung. Meskipun hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi limbah kulit jagung namun penggunaannya hanya dalam jumlah yang sedikit, sehingga pengurangan akan limbah kulit jagung tidak sejalan dengan produksi kulit jagung yang tinggi dan hanya membutuhkan waktu beberapa bulan.

Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang lebih tepat dalam penanganannya. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam pengelolaan limbah kulit jagung yakni pembuatan plastik ramah lingkungan yang berbahan dasar kulit jagung. Menurut Rahmidar (2018), selulosa yang ada pada kulit jagung dapat dimanfaatkan sebagai bioplastik atau plastik yang mudah terurai.

Apabila plastik yang ramah lingkungan ini dapat dikembangkan dan diproduksi dalam jumlah yang banyak tentunya akan sangat bermanfaat bagi lingkungan terutama dalam pemanfaatannya untuk mengurangi sampah plastik yang merupakan masalah yang sangat besar di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa plastik merupakan salah satu produk yang sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat terurai. Meskipun masyarakat telah mengetahui akan dampak dari sampah plastik namun penggunaan akan plastik tidak pernah berkurang.

Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh karena kebutuhan masyarakat akan plastik sangatlah tinggi. Penggunaan akan plastik merupakan suatu kebiasaan yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat karena berbagai alasan.

Alasan-alasan masyarakat menggunakan palstik selain karena mudah untuk didapatkan tetapi juga karena ringan, tahan kelembaban, kuat, relatif murah, dan terutama untuk mempermudah masyarakat membawa barang-barang belanjaan.

Dengan adanya permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat tiap tahunnya maka dibutuhkan suatu penanganan yang tepat seperti penggunaan bioplastik agar sampah plastik dapat dikurangi dilingkungan masyarakat.

Bagaimana tidak? Jika masyarakat yang ingin menjaga lingkungannya agar tetap lestari, bersih, dan terhindar dari sampah plastik yang sulit terurai dapat menggunakan bioplastik ini. Penanganan yang tepat akan memberikan dampak yang baik pada lingkungan sehingga tentunya akan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat sekitar. 

Namun apabila penanganannya tidak tepat maka akan berdampak lebih buruk bagi lingkungan terutama pencemaran air, udara, dan tanah. 

Oleh karena itu pembuatan bioplastik tentunya akan sangat berdampak bagi pengurangan sampah plastik yang ada di Indonesia sehingga akan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan. Selain itu hal ini juga akan menjadi salah satu kegiatan yang dapat mengurangi limbah kulit jagung dalam skala yang tinggi.

Sumber: Rahmidar, Lena. 2018. Karakterisasi Metil Selulosa Yang Disintesis Dari Kulit Jagung (Zea Mays). PENDIPA Journal of Science Education 2(1) : 117-122

 https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa/article/download/4427/2442 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun