Dari pemahaman penulis mengenai teori dramaturgi yang bersumber dari beberapa buku dan jurnal, Erving Goffman melihat kehidupan sosial sebagai suatu pertunjukan teater atau drama. Dimana seseorang memainkan peran sebagaimana yang dilakukan oleh seorang aktor atau aktris diatas panggung. Pada dasarnya manusia akan selalu menampilkan citra yang dianggap baik atau dianggap ideal olehnya dihadapan orang lain supaya memiliki kesan sebagai "pribadi yang baik". Dalam masyarakat terdapat istilah "first impression itu penting", maksudnya adalah kesan yang ditinggalkan seseorang kepada orang lain akan mempengaruhi penilaian orang tersebut kepada individu tadi. Jadi seseorang akan cenderung untuk meninggalkan kesan yang baik dengan harapan orang lain akan menilai kita sebagai "good people". Tentu saja apa yang kita tampilkan dihadapan orang lain akan berbeda jika kita sedang sendirian atau dalam teori dramaturgi disebut "front stage" dan "back stage". Istilah "front stage" merupakan apa yang kita tampilkan dihadapan orang-orang dan "back stage" merupakan situasi dimana seorang individu tidak perlu bertingkah laku seperti yang ditampilkan dihadapan orang lain atau bisa diartikan "back stage" adalah dunia yang bersifat pribadi dimana orang-orang tidak perlu menyaksikan aktifitas pribadinya. Misalnya seorang tentara dituntut untuk menampilkan kesan kuat dan patuh dihadapan atasan dan masyarakat, namun saat berada di lingkungan keluarga, seorang tentara akan bersikap apa adanya seperti suka bercanda, jail, dan lainnya. Misalnya lagi dimedia sosial seseorang akan cenderung memiliki kepribadian yang berbeda daripada didunia nyata karena ingin menampilkan kesan sempurna dimata orang lain lewat unggahan-unggahannya yang aesthetic, trendy, glamour, luxurious, dll.
Erving Goffman : implementasi dalam kehidupan sehari-hari
Salah satu implementasi dari teori dramaturgi yang dilakukan penulis yaitu seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kehidupan maya dan kehidupan nyata sangat berbeda. Di dalam kehidupan maya, penulis menampilkan pribadi yang ceria, suka dengan kegiatan diluar ruangan, dan senang bersosialisasi. Namun dalam kehidupan nyatanya, penulis hampir menghabiskan waktunya dirumah dan suka menyendiri atau introvert dan menghabiskan waktu luangnya dengan membaca atau menonton film. Contoh lainnya dari kehidupan dramaturgi penulis yaitu saat bertemu dengan orang baru, penulis akan cenderung untuk menampilkan kesan supel atau mudah bergaul dan ceria. Namun sebenarnya penulis hanya ingin meninggalkan kesan yang positif dan beramah tamah untuk kesopanan.
 Referensi
Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern ( edisi revisi). Maumere : Penerbit Ledalero. 2021, hal 147-156
Ritzer, G.& Goodman, J.D. Teori Sosiologi Modern, terj. Alimandan. Jakarta : kencana, 2010Â
Fitri, Ainal. 2015. Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto Di Media Sosial Twitter Menjelang Pemilihan Presiden 2014". Jurnal Interaksi, 4(1) hal 101-107