BLBI: aset jaminan raib karena negara terlambat.
Nazaruddin: sebagian aset sudah aman di luar negeri.
Surya Darmadi: aset sawit susah dirampas karena sudah dipindahkan ke jejaring perusahaan.
Satu pelajaran penting: lambat berarti kalah, dan yang kalah adalah rakyat.
Politik yang Mengulur Waktu
Jika alasan hukum hanyalah kulit, maka isi sejatinya adalah politik aset. Penundaan pembahasan bukan soal kehati-hatian akademis, melainkan strategi memberi waktu. Waktu agar aset bisa diselamatkan. Waktu agar harta hasil kejahatan bisa diamankan sebelum negara sempat menyentuhnya.
Pertanyaannya sederhana: siapa yang diuntungkan dari keterlambatan ini?
Jawabannya jelas: bukan rakyat, bukan negara, melainkan mereka yang paling takut jika aturan ini berlaku sekarang juga.
Pembanding Internasional: Bukti Ketidakberanian
Negara-negara lain dengan sistem hukum sama berani menyesuaikan diri. Italia berhadapan dengan mafia, Singapura dengan mafia keuangan, Korea Selatan dengan pejabat korup. Mereka memilih menyesuaikan hukum demi kepentingan rakyat.
Indonesia? Terjebak dalam dalih. Dalih yang nyaman, tapi menelanjangi ketidakberanian.