Mohon tunggu...
Evi Sukmawahyudi
Evi Sukmawahyudi Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah

Bukan karena banyaknya nikmat maka kita baru bersyukur, akan tetapi karena kita bersyukur maka nikmat Allah terus mengalir. bukan karena tingginya jabatan maka kita menjadi orang baik, akan tetapi karena kita berbuat baik maka orang menghargai kita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Budaya Positif pada Pembelajaran (Daring) Guru Penggerak Kab Gowa

17 Juli 2021   08:16 Diperbarui: 17 Juli 2021   08:18 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajak murid berdiskusi melalui aplikasi zoom (Dokpri)

Latar belakang

            Pada abad 21 teknologi berkembang begitu pesatnya sehingga sulit untuk dihindari, sekitar 90 % anak-anak sudah mampu dan terbiasa menggunakan gadget sehingga budaya asingpun mudah didapatnya. Sebagai seorang guru tentunya saya sangat khawatir melihat keadaan murid saya yang telah kecanduan dalam bermain game online, luput dari pengawasan orang tua menjadi salah satu factor yang menjadikan anak tersebut terbiasa akan kebiasaan buruk. Ditambah dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di rumah mengharuskan peserta didik untuk selalu menggunaka gadget sehingga pengaruh budaya luar mudah diakses oleh anak-anak. Banyaknya laporan dari orang tua atau wali murid yang menyebutkan anaknya sulit untuk dikontrol dan lebih mementingkan bermain game. Maka dari itu saya mengambil langkah untuk  mengontrol atau mengembalikan kebiasaan-kebiasaan baik peserta didik melalui proses pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan budaya positif sebelum atau sesudah belajar.

Deskripsi Aksi Nyata

            Ada banyak budaya positif yang dapat diterapkan kepada murid di sekolah dengan tujuan untuk menuntun tumbuh kembang murid melalui kebiasaan-kebiasaan yang baik, diantaranya pelaksanaan budaya positif 3S (senyum, salam, dan sapa) serta penerapan budaya tabe. Namun hal tersebut sulit untuk dilaksanakan karena pandemi masih melanda negeri ini sehingga mengharuskan murid belajar dari rumah. Maka dari itu penerapan kebiasaan-kebiasaan positif tersebut saya terapkan kepada peserta didik di rumah masing-masing.

            Dalam menerapkan budaya positif di rumah tentunya tidak mudah dalam memantau atau mengukur tingkat keberhasilannya, maka dari itu perlu adanya kerjasama dan dukungan dari orang tua murid. Sehingga pada saat awal memulai penerapan budaya positif tersebut saya mengajak murid bersama dengan orang tuanya untuk membuat sebuah kesepakatan kelas atau kesepakatan bersama selama proses belajar daring. Pada saat proses diskusi berlangsung saya memberi kesempatan kepada murid ataupun orang tua untuk memberikan tanggapan atau pendapat terkait kesepakatan yang akan dibuat. Murid sangat antusias memberi pendapat begitu pula dengan orang tua yang memberi masukan. Hingga pada akhis diskusi maka terciptalah kesepakatan yang di dalam kesepakatan kelas tersebut berisi tentang kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk peserta didik.

Hasil Dari Aksi Nyata

            Menerapkan kebiasaan baik di rumah dengan membiasakan peserta didik melakukan hal-hal baik setiap harinya sebelum memulai pembelajaran ataupun setelah pembelajaran selesai. Perlahan-lahan menjadikan karakter peserta didik berubah dan mulai meninggalkan kebiasaan buruknya yang selalu bermain game online meski tidak sepenuhnya dapat ditinggalkannya. Dengan mengatur jadwal untuk melakukan suatu kegiatan sehari-hari. Seperti halnya dengan membiasakan murid mengaji setiap harinya,  membersihkan tempat tidur sendiri ketika bangun tidur, menyapu ruang tamu ataupun membersihkan halaman, serta membiasakan murid untuk selalu berucap dengan kata-kata yang baik menjadi salah satu cara yang baik dilakukan untuk menuntun tumbuh kembang karakter murid.

Pembelajaran yang didapatkan

            Kebiasaan-kebiasaan positif yang diterapkan kepada murid akan menuntun tumbuh kembang karakternya menjadi lebih baik. Namun dalam menerapkan kebiasaan positif tidaklah mudah seperti yang kita pikirkan. Dimana karakter setiap murid berbeda-beda. Ada yang mudah diatur ada pula yang perlu bujukan agar mau melakukan sesuatu. Disinilah peran dan kerjasama orang tua dan guru sangat diperlukan. Dimana pelaksanaan kebiasaan positif yang dilakukan dilingkungan rumah perlu dituntun dan dipantau setiap saat guna untuk mengukur tingkat keberhasilan dari penerapan kebiasaan positif.

Rencana perbaikan di masa mendatang

            Dengan selalu mengevaluasi setiap kegiatan atau penerapan yang dilakukan dan menghubungkan dengan tingkat kebutuhan murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun