"Kesempatan jejak, harga pelanggaran waktu"
Pada suatu masa ada seorang pemuda yang bernama Ezra. Ia merupakan orang yang sangat amat bandel hingga ia dijuluki sebagai "Sang Pemberontak" atau "Pembawa Kekacauan" oleh banyak orang sebab perilakunya. Pada suatu hari, di ruang belajar yang diterangi kristal, Ezra duduk seorang diri, seakan terpisah dari hiruk-pikuk dunia sekelilingnya. Lalu Ezra melihat sebuah benda asing di sisi meja nya yang menarik perhatian mata. Benda tersebut merupakan perangkat aneh yang berkilau.
Tanpa berpikir dua kali, barang asing tersebut hilang dalam hitungan detik diambil oleh Ezra. Ia pun mulai menyalakan perangkat aneh tersebut. Saat dibuka, perangkat itu hanya mempunyai 3 aplikasi, yaitu: alarm, kalender, dan catatan. Dengan ekspresi wajah bingung Ezra mengatakan pada dirinya, "Perangkat apa seperti ini! Satu helai daun pun akan menjadi lebih berguna daripada perangkat ini!"
Lalu Ezra pun membuka aplikasinya satu per satu. Ia memulai dari alarm, lalu masuk lagi satu jejak ke kalender. Namun datanglah jejak akhir yang ditunggu-tunggu, yaitu catatan. Saat dibuka, catatan itu hanya terdapat 3 macam tulisan. Pada kotak pertama bertulis:
1. "Atur waktu alarm dan kalender."
Wajah kebingungan menyelimuti Ezra. Lalu ia membuka yang kedua, bertulis:
2. "Hati-hati dalam mengaturnya, jangan menyesal."
Dan yang terakhir bertulis:
3. "Sekali masuk, tidak akan kembali. 11,1,13,21,14,1,9 (petunjuk: awal nomor huruf). A,A,E,G,K,N,P,R (petunjuk: nama saya siapa)."
Wajah bingung mencuri muka Ezra, namun ia berkata, "Apa maksud dari ini?"
Ezra kemudian membuka alarm dan menyetelnya pada jam 9.00. Sepuluh menit sebelum jam itu tiba, ia membuka kalender dan mengaturnya pada tanggal 27 April 1993. Saat tiba tepat jam 9.00, Ezra mulai merasa pusing lalu ia terjatuh dan hilang kesadaran.
Saat Ezra terbangun, ia melihat bahwa sekitarnya terlihat sangat berbeda dan tidak seperti tempat sebelumnya ia berada. Ezra mulai berjalan-jalan di sekitar untuk mencari informasi, dan saat sedang berjalan ia terdiam dan kaget seolah ia melihat kertas ujian nya. Ternyata hal yang dilihat Ezra yaitu sebuah kalender yang dipajang di dinding, bertuliskan "1993" di mana-mana.
Di situ ia mulai panik dan menanyakan kepada orang-orang tahun berapa ia sedang berada. Semua orang menjawab hal yang sama, yaitu "Tahun 1993." Lalu di situlah Ezra sangat bingung dan melihat perangkat sebelumnya yang ada di kantongnya. Ternyata yang dikatakan oleh semua orang benar, bahwa ia berada di tahun 1993. Ezra mulai berpikir, lalu ia menyadari bahwa ia sendiri mengatur aplikasi kalender itu pada tahun 1993 secara tidak sengaja. Kesadaran itu pun memukul Ezra sangat keras, karena ia mempunyai alat penjelajah waktu!
Ezra pun kaget dan ingin mencoba ke tahun-tahun lainnya. Saat ia coba mengatur waktu, tanggal, dan tahun, hal tersebut pun terjadi sama. Ezra berhasil menjelajah ke tahun yang ia sesuaikan di perangkat aplikasi tersebut. Ezra merasa keren karena ia mempunyai perangkat unik ini dan mulai mengganti-ganti tahunnya dalam sekejap. Tanpa ia ketahui, sebentar lagi ia akan melanggar peraturan dari perangkat tersebut. Sepuluh menit kemudian, itu pun terjadi.
Ia menyadarinya saat ia ingin mencoba ke tahun lainnya, tetapi tidak ada reaksi atau respon apapun tidak seperti sebelumnya. Lalu Ezra pun sedih dan tersesat dalam tahun 1953, tahun terakhir yang ia buat pada aplikasi perangkat itu.
Saat Ezra sedang mencari tempat untuk tidur, di situlah ia bertemu dengan seorang bernama Glenn. Glenn ternyata juga merupakan seorang penjelajah waktu yang tersesat dalam tahun itu juga, karena saat ia mencoba untuk kembali ke tahun sebelumnya, perangkatnya mengalami kesalahan, rusak, dan membawanya ke tahun 1953. Saat mereka berdua bertemu, mereka mengetahui bahwa mereka memiliki banyak kesamaan. Ezra dan Glenn mulai bekerja sama untuk kembali ke tahun awal mereka berada, yaitu 2025.
Keesokan harinya mereka mulai menyelidiki perangkat tersebut. Tiba-tiba Glenn mengungkapkan sesuatu: bahwa ia juga pernah menyelidiki perangkat ini secara rutin, dan informasi yang didapatkan adalah hanya jika kita dapat menjawab soal pada aplikasi catatan kotak ketiga, kita dapat keluar dari tahun tersebut. Namun jika salah menjawab pertanyaannya, konsekuensinya perangkat tersebut akan mengutuk atau menghilangkan nyawa, dan tidak bisa dihindari. Tetapi hal baiknya, mereka diberi 5 kesempatan untuk menjawab pertanyaan dengan benar.
Saat Ezra mengetahuinya, ia merasa senang karena ia berpikir bahwa hanya sedikit lagi jalan keluar bisa ditemukan. Kata-kata Ezra itu benar, karena saat ia ingin menyelidiki dan menjawab pertanyaan pertama, ia langsung mengerti petunjuknya. Ezra mengingat bahwa ia pernah mempelajari ini di sekolahnya dan sering dijadikan permainan saat ia kecil. Ezra pun mencoba menjawab, dan jawabannya benar! Yaitu "k,a,m,u,m,e,m,p,u,n,y,a,i."
Lalu datanglah jejak akhir nomor kedua. Walaupun mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan pertanyaan ini, mereka tidak menyerah. Saat mereka sedang beristirahat untuk melanjutkan penyelidikan, terdengar suara orang mengobrol dari jauh, mengatakan kata "perangkat." Di situlah Glenn menyadari jawabannya, karena ia mengingat saat pertama kali menemukan perangkat ini, ia menyebutnya "perangkat aneh." Glenn pun bergegas memberi tahu Ezra, dan Ezra merasa senang serta tidak sabar. Saat dicoba, jawaban itu pun benar.
Mereka mulai merasa pusing hingga hilang kesadaran. Saat bangun, mereka berada di tahun 2025, dan melanjutkan kehidupannya masing-masing sebagai teman baik.
- Pesan moral: setiap perbuatan salah akan mendapatkan konsekuensi. Taat lah pada aturan yang diberikan, baik diberi oleh orang tua, guru, maupun teman. Kita harus tetap menaati peraturan dan perintah yang diberikankan. Yang terakhir, semua hal akan berjalan dengan cepat dan lancar jika kita saling percaya pada hasil dan proses dalam menyelesaikan atau membuat sesuatu dengan kerja sama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI