Saat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam Hijrah dan sampai di kota Madinah, beliau tinggal sementara di rumah sahabat Abu Ayub Al Anshori. Sebelum sampai di rumah Abu Ayyub, unta Nabi berhenti di suatu tempat lalu rombongan Rasul dan kaum Muhajirin tersebut mendirikan shalat. Sejak saat itu tempat tersebut dijadikan tempat untuk menunaikan shalat. Ternyata tempat itu adalah tempat penjemuran Kurma milik 2 anak yatim dari Bani Nakr yg bernama Suhail dan Sahl yang diasuh oleh As'ad bin Zurarah.
Saat berhenti di tempat itu Rasul bersabda : Insya Allah tempat ini untuk rumah ( H.R Bukhari ).
Lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memanggil kedua anak yatim tersebut dan menawar tanah tersebut untuk dijadikan Masjid. Tetapi kedua anak itu berkata, justru kami ingin memberikan nya kepada mu ya Rasulullah. Meski demikian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam enggan menerima tawaran tersebut dan tetap membeli tanah kedua anak yatim tersebut.
Dan diatas tanah ini Masjid Nabawi dibangun ( H.R Bukhari).
Saat akan membangun Masjid Nabawi, diketahui bahwa ada beberapa makam orang-orang musyrik di atas nya, maka makam-makam tersebut digali dan dikeluarkan tulang-tulangnya, dataran tinggi didatarkan dan pohon-pohon kurma ditebang. Rasul sendiri ikut serta dalam pembangunan Masjid Nabawi sambil membacakan beberapa syair juga Hadits diantaranya " Ya Allah, berilah Rahmat kepada kaum Ansor dan kaum Muhajirin " ( H.R Bukhari)
Seluruh sahabat bergotong royong membangun Masjid, Abu Bakar, Umar, Utsman,  Amar bin Yasir dan yang paling ahli adalah Al Yamami. Pembangunan Masjid Nabawi tahap pertama memakan waktu 12 hari lalu dilanjutkan dg membangun kamar-kamar untuk istri-istri Nabi : Saudah binti Zam'ah dan Aisyah memiliki kamar tersendiri,  sangat sederhana seperti hal nya Masjid, terdiri dari tanah sebagai alas, dinding nya batu dan atapnya pelepah kurma. Dan di tahun 1 H ini lah mulai di syariat kan Lafadz Adzan seperti yang kita ketahui sampai saat ini. Lafadz adzan ini didengar oleh sahabat Abdullah bin Zaid dalam mimpinya lalu diceritakan nya kepada Rasulullah, selanjutnya Rasulullah memerintahkan Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan adzan dengan lafadz-lafadz tersebut. Saat mendengar adzan itu Umar bergegas mendatangi Nabi dan menceritakan bahwa ia pun mendengar lafadz yang sama dalam mimpi nya. Renovasi Masjid mulai dilakukan pertama kali saat pemerintahan Umar ( mengganti tiang dari pelepah kurma dengan kayu dan membuat pelapis atap agar tidak terkena hujan. Dimasa Utsman banyak terjadi renovasi  membangun tembok dan tiang Masjid dengan diukir dan atapnya dengan kayu hiasÂ
( H.R Bukhari. )
Di awal pembangunan Masjid, Nabi tidak memiliki mimbar, beliau hanya bersandar pada satu batang pohon kurma, namun saat mimbar sudah dibangun dan Nabi pindah untuk berdakwah di mimbar yang batu, pohon kurma itupun menangis layaknya anak kecil lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengetahui dan memeluk nya hingga ia pun diam ( shahih Bukhari). Dalam satu riwayat dari Imam Al Hasan Al Basri beliau mengatakan, pohon saja bisa menangis ditinggal oleh Rasulullah, bukankah umat Islam lebih pantas menangis merindukan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ( H.R Al Baihaqi).
Wallahu ta'ala 'alam.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI