Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan

27 Maret 2019   16:10 Diperbarui: 27 Maret 2019   16:24 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com 

Berawal dari sebuah peribahasa yang diungkapkan oleh forum feminitas bunda yang menyatakan bahwa " mendidik tidak bisa mendadak", hal tersebut tentunya menjadi sebuah pengingat untuk orangtua bahwa jika menginginkan anak yang berperilaku baik dan cerdas tidak bisa mendadak tanpa dipupuk sejak dini. 

Apa yang ditanam itulah yang dituai, jika sejak dini yang ditanam adalah kebaikan maka sampai dewasapun anak akan berperilaku baik begitupun sebaliknya. Jadi alangkah disayangkan jika orangtua sampai berpikiran bahwa "biarlah namanya juga masih kecil, kalau sudah besar tidak akan demikian" pernyataan orangtua yang seperti itu adalah salah besar, karena anak pun harus diberikan pupuk yang baik untuk menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah apakah ada perbedaan antara mendidik anak laki-laki dan mendidik anak perempuan?

Sebelumnya harus diketahui bersama bahwa yang disebut sebagai anak bukan hanya pada fase kanak-kanak saja, namun memasuki usia remaja dan dewasa pun ia adalah anak kita yang harus tetap dididik sesuai dengan usianya masing-masing. Misalnya, orangtua tidak bisa mendidik anak yang usianya sudah remaja seperti ke kanak-kanak, begitupun sebaliknya anaknya yang masih fase kanak-kanak janganlah dididik seperti untuk usia remaja, begitupun untuk masa dewasa.

Selanjutnya akan sedikit dipaparkan bagaimana mendidik anak laki-laki dan perempuan dimulai dari fase kanak-kanak hingga dewasa.

Mendidik anak laki- laki fase kanak-kanak

Kenapa tidak dijelaskan mulai dari masa prenatal? karena pada masa awal-awal seperti itu tidak ada perbedaan yang mendasar dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan, jadi dimulai pada masa kanak-kanak saja ya.

Pada fase kanak-kanak yang ditanamkan pada anak laki-laki adalah sebetulnya tidak jauh berbeda dibandingkan perempuan, namun tetap jika kelaki-lakiannya harus ditanamkan sejak dini, belajar mandiri dan tangguh. Ingat laki-laki yang kuat bukanlah laki-laki yang tidak pernah menangis, laki-laki boleh menangis jangan dilarang, jika sedari kecil ditanamkan laki-laki tidak boleh menangis maka ia akan melampiaskan ke hal lainnya yang tentunya bisa lebih parah dari menangis, misalnya anak laki-laki tidak diperbolehkan menangis tapi justru menjadi anak yang pemarah. Wajar saja anak menjad pemarah karena dengan cara marah ia berekspresinya. Laki-laki harus kuat tapi bukan berarti tak boleh manangis.

Untuk usia kanak-kanak biarkan anak laki-laki dekat dengan ayahnya, sesuai gendernya dengan tujuan anak lebih bisa meniru sifat kelaki-lakian dari ayahnya, kalau anak laki-laki hanya dekat dengan ibunya bahaya sekali untuk orientasi gendernya.

https://www.pexels.com 
https://www.pexels.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun