Mohon tunggu...
Evana AbidaArdelia
Evana AbidaArdelia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

studi islam di barat

9 Oktober 2025   18:43 Diperbarui: 9 Oktober 2025   18:43 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                                                                   STUDI ISLAM DI BARAT

                                                                                                                             Disusun oleh:

                                                                                                             evanaabidaardelia@gmail.com

I. Abstract

 In the West, the experience of developing Islamic studies provides important insights, especially when compared to the tradition of Islamic studies in Indonesia. Initially, Islamic studies were often treated unfairly. Islam was considered only a part of the Jewish and Christian traditions, so its position was placed as a subunit of Christian studies. As a result, research on Islam was often influenced by the ideologies of Western scholars and did not gain autonomous space.

A significant change occurred in the 1980s. One important milestone was the holding of an international symposium on Islam and Religious Studies, organized by the University of Arizona with support from the National Endowment for the Humanities. For the first time, Islam was treated as equal to Christianity in the field of religious studies. Since then, Islam has no longer been seen only as a religious tradition, but also as a rich and complex civilization. This is reflected in the various academic approaches used, ranging from philology to social sciences and humanities. Currently, Islamic studies in the West are developing more intensively with the emergence of a contemporary approach known as post-Orientalism. This approach is rooted in theories of post-colonialism, post-structuralism, multiculturalism, and critical theory.

I. Abstrak

Di Barat, pengalaman mengembangkan studi Islam memberikan wawasan penting, terutama jika dibandingkan dengan tradisi studi Islam di Indonesia. Awalnya, studi Islam sering diperlakukan secara tidak adil. Islam dianggap hanya sebagai bagian dari tradisi Yahudi dan Kristen, sehingga posisinya ditempatkan sebagai subunit dari studi Kristen. Akibatnya, penelitian tentang Islam sering dipengaruhi oleh ideologi para cendekiawan Barat dan tidak mendapatkan ruang otonom.

Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1980-an. Salah satu tonggak penting adalah diselenggarakannya simposium internasional tentang Islam dan Studi Agama, yang diselenggarakan oleh Universitas Arizona dengan dukungan dari National Endowment for the Humanities. Untuk pertama kalinya, Islam diperlakukan setara dengan Kristen dalam bidang studi agama. Sejak saat itu, Islam tidak lagi dilihat hanya sebagai tradisi keagamaan, tetapi juga sebagai peradaban yang kaya dan kompleks. Hal ini tercermin dalam berbagai pendekatan akademik yang digunakan, mulai dari filologi hingga ilmu sosial dan humaniora. Saat ini, studi Islam di Barat berkembang lebih intensif dengan munculnya pendekatan kontemporer yang dikenal sebagai post-Orientalism. Pendekatan ini berakar pada teori-teori post-kolonialisme, post-strukturalisme, multikulturalisme, dan teori kritis.

Kata Kunci: sejarah, metode, dan tahapan perkembangan Studi Islam di Barat.

II. Pendahuluan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun