Cerita ini adalah kisah nyata, sebuah catatan panjang kehidupan seorang yang saya anggap sebagai "orang tua" dan guru hingga Allah SWT memanggilnya untuk kembali pulang sebagai tanda bahwa kebaikan-kebaikan dan tugas-tugas yang beliau lakukan dimasa hidupnya di dunia telah selesai. Saya biasa memanggilnya Mang Yayat, dan teman-temanku memanggilnya Bapak Yayat.
Perkenalan saya dengan beliau dimulai waktu saya masih kecil, sekitar umur 12 tahun. Beliau dekat dengan keluarga saya karena beliau adalah orang yang biasa membantu Ibu saya ketika Ibu menjalankan bisnisnya sebagai pengusaha rumah makan. Yang beliau lakukan untuk membantu Ibu adalah mengangkut belanjaan kebutuhan rumah makan seperti beras, sayur mayur dan lain-lainnya. Dengan becak bututnya, hampir setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu beliau melakukan tugasnya. Iya, sebagai tukang becak, profesi yang dianggap sebagian orang adalah profesi rendahan. Tetapi sesungguhnya apa yang beliau kerjakan dengan becaknya adalah sebuah ketulusan dalam menjalankan kehidupan. Bagi saya pada waktu itu, dia tidak lebih dari orang yang membantu Ibu sebagai karyawan di rumah makan.
Sejak kejadian tersebut, hubungan saya dengan beliau mulai berubah, beliau menutun saya untuk bisa mempelajari hikmah-hikmah kehidupan, beliau mengajari saya cara untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, perubahan tersebut membuat saya menjadi sadar, dan mulai saat itu beliau menjadi guru saya untuk membimbing dan mengarahkan saya menjadi pribadi yang lebih baik, beliau menganggap saya sebagai "anak" dan saya pun menganggap beliau sebagai "orang tua".
Bersambung....