Mohon tunggu...
Eddy Suryodipuro
Eddy Suryodipuro Mohon Tunggu... Penulis - Warga NU

● Integrity is doing the right thing ●

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Hamba yang Selalu Ingat Kepada-Nya

2 Oktober 2017   15:14 Diperbarui: 4 Oktober 2017   14:36 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.freepik.com

Sebagai seorang manusia, terkadang selalu diliputi rasa bahagia dan juga rasa sedih. Banyak hal yang menyebabkan seorang manusia merasa bahagia, salah satunya adalah karena apa yang diinginkannya dapat tercapai, atau karena cita-citanya dapat terwujud. Begitu pula hal-hal yang menyebabkan seorang manusia merasa sedih, salah satunya adalah duka, atau bisa jadi karena banyak masalah yang sedang dihadapinya.

Setiap manusia apapun latar belakang agamanya, selalu percaya dengan keberadaan Tuhan. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan manusia, dan Dia-lah yang memberikan seluruh kenikmatan yang dirasakan oleh seorang manusia. Tuhan hadir disetiap sendi-sendi kehidupan manusia, baik itu saat seorang manusia sedang bahagia maupun saat seorang manusia sedang sedih. Kesadaran manusia terhadap kehadiran Tuhan menimbulkan nilai-nilai kepatuhan dan ketaatan kepada perintah-Nya dan juga larangan-Nya.

Sudah hal yang umum, ketika seorang manusia berada pada situasi dimana kebahagiaan menyelimuti dirinya, maka keberadaan Tuhan "dihilangkan", tentunya banyak faktor dan salah satu faktornya adalah karena manusia sedang bahagia maka yang timbul dihatinya adalah kebahagiaan yang semu. Seorang manusia menjadi lupa akan Tuhan jika dirinya merasa bahagia, mereka lupa bahwa yang memberikan kebahagiaan tersebut adalah Tuhan Yang Maha Kaya.

Dan sudah menjadi hal yang wajar, ketika seorang manusia berada pada situasi dimana kesulitan dan kesusahan hidup menyelimuti dirinya, maka keberadaan Tuhan "dihadirkan", tentunya banyak faktor dan salah satu faktornya adalah karena manusia sedang sedih maka yang timbul dihatinya adalah kesedihan yang berlarut-larut. Seorang manusia menjadi ingat akan Tuhan jika dirinya merasa sedih, mereka ingat bahwa yang memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan dan kesedihannya adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Untuk itu, janganlah butuh Tuhan hanya pada saat dibutuhkan saja. Manusia wajib mengingat Tuhan terlebih ketika sedang bahagia, karena mengingat Tuhan ketika sedang bahagia merupakan tanda syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. Menjadi seorang manusia yang utuh meski jauh dari kata sempurna, bukan mengingat ketika dalam keadaan susah saja. Ujian terberat seorang manusia adalah menjadi hamba yang selalu ingat kepada-Nya, sesungguhnya mengingat Tuhan begitu "susah" disaat "mudah" dan begitu "mudah" disaat "susah".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun