Mohon tunggu...
Christida Wastika
Christida Wastika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Senantiasa berusaha mencari keunikan di anatara yang biasa dan berusaha menuliskannya dalam rangkaian kata-kata yang terbaca :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pilar Zona Nyaman

13 September 2012   19:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi wanita karir mungkin bukan pilihan yang bagus, namun itu adalah yang terbaik yang bisa kubayangkan saat ini. apa yang dikatakan orang mengenai wanita karir itu benar, walaupun apa yang aku rasakan sekarang belum ada apa-apanya dibanding dengan apa yang menunggu di luar sana mengenai wanita karir. Itu berat, namun kapan aku akan benar-benar merasakannya mungkin saat ini adalah permulaannya. Saat semua orang bebas melakukan penilaian pada diri kita, dan bebas mengajukan beragam argumen untuk dapat mengalihkan apa yang harus diselesaikan. Mungkin lebih tepatnya bukan argumen, namun fakta apa yang bisa digunakan untuk dapat tetap menyelesaikan tugas yang ada di tempat.

Yap, sekali lagi Bapa menunjukkan kuasa-Nya. beberapa minggu terkahir aku tampak menyepelekan dan menggeser sesuka hati apa yang menjadi tanggungjawabku. Tanpa adanya rekan yang siap aku tidak tahu akan berujung di mana tugas ini. rekan kerjaku itu akhirnya menunjukkan ketidaksanggupannya untuk terus mem-backup apa yang sedang aku kerjakan. Tidak ada batasan minimal dalam tugas ini, namun batas maksimal pun tampak bias. Ketika kembali menyalahkan waktu, itu akan kembali tersanggah dengan beragam argumen yang telah teruji secara akademis maupun non akademis.

Bermain di lingkaran aman tidak sepenuhnya aman. Apa yang dianggap aman sesungguhnya tidaklah aman, dan apa yang sesungguhnya dianggap tidak aman, mungkin itulah tempat teraman. Berbicara mengenai keamanan, tidak hanya karir yang sedang dalam ujung tanduk, namun akademik juga sedang dalam masa kritis. Masih belum bisa bersahabat dengan IP maupun dengan beragam harapan yang banyak orang inginkan dariku. Semakin baik dirimu, semakin banyak orang yang mengharapkanmu dan semakin banyak pula tugas yang kamu emban atau kamu pikul, atau kamu peroleh, atau apalah terserah kamu mau mengatakan apa. Sebenarnya itu tidak sulit, namun membutuhkan suatu pengorbanan yang tidak sedikit atas kenyamananmu. Orang bilang, kalu kamu ingin sukses, keluarnya dari zona nyamanmu. Dan seperti apa yang terjadi pada kata orang yang lain, itu sangat mudah diucapkan dan sangat mudah untuk disamarkan.

Dahsaytnya 2 bulan ini. ketika sudah akan tiba waktunya untuk show off, kejadian tidak mengenakkan kembali tercuat keluar dan apa yang telah dipersiapkan menjadi berantakan tak karuan. Apa yang diinginkan orang banyak tidak hanya berakhir dengan tanda tanya besar. Kata-kata penghiburan dan semangat seolah tak cukup untuk sekedar memberikan motivasi baru untuk melangkah. Nilai yang didapat dari sini adalah : tidak mudah menjadi orang dewasa.

Pertimbangan selalu datang silih berganti dari siapapun dan dari manapun. Apabila tidak selektif akan hal tersebut yang ada malah kekacauan dan ketidakjelasan. Kejengkelan dan beragam emosi yang lain akan terus terpancar keluar, entah dari orang terdekat maupun dari orang terjauh sekalipun. Tidak ada yang tidak bisa untuk berubah, jalan menuju perubahan sudah terbuka lebar, namun apakah masih ingin berubah? Atau sekedar kembali ke masa lalu yang tenang tanpa perlu kuatir mengenai berbagai hal yang terjadi di luar sana?

Oh, memikirkan satu organisasi seperti memikirkan sebuah negara. Memang secara tidak langsung organisasi ini menjadi salah satu pilar negara, namun itu bukan pilar utama bukan? Apabila anda menginginkan yang terbaik dari organisasi itu, maka silakan pilih orang-orang yang mumpuni untuk menjadi pilar utamanya. Pilar-pilar yang mampu untuk terus menyangga dan memapah setiap gerak langkah yang dibutuhkan untuk bergerak dan berpindah. Pilar yang mampu menopang tantangan dan merubahnya menjadi suku yang sangat berguna. Pilar yang mampu memilah kayu yang akan menjadi usuk dan kayu yang akan disisihkan untuk menjadi pilar yang lain. Pilar-pilar itulah yang menjadi kunci dari adanya suatu dinamika. Nah, pertanyaan bagus saat ini adalah siapa pilar yang tepat untuk mengisi kekosongan itu?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun