Selain itu, banyak organisasi yang kini mulai mengadopsi strategi hybrid cloud di mana mereka menggunakan SQL untuk kebutuhan internal yang lebih sensitif dan NoSQL untuk analitik data yang lebih fleksibel. Ini memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan dari skema yang terstruktur sekaligus memanfaatkan skalabilitas yang ditawarkan oleh NoSQL.
---------
SQL dan NoSQL bukanlah teknologi yang saling menggantikan, melainkan saling melengkapi. SQLÂ tetap menjadi pilihan utama untuk aplikasi dengan kebutuhan transaksi yang ketat, sedangkan NoSQLÂ unggul dalam menangani big data dan analitik.
Artikel ini memberikan wawasan yang kaya tentang perbandingan SQLÂ dan NoSQL, namun solusi untuk tantangan interoperabilitas masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Masa depan basis data mungkin tidak lagi sekadar memilih antara SQLÂ atau NoSQL, melainkan bagaimana menggabungkan keduanya untuk mendapatkan solusi yang optimal bagi setiap kebutuhan bisnis.
Sebagai kesimpulan, pemilihan basis data terbaik bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi, jumlah data yang dikelola, serta tingkat fleksibilitas dan konsistensi yang diperlukan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kita akan terus melihat inovasi baru yang memperkaya ekosistem basis data, baik di sisi SQLÂ maupun NoSQL.
REFERENSI
Khan, W., Kumar, T., Zhang, C., Raj, K., Roy, A.M., Luo, B. (2023). SQL and NoSQL Database Software Architecture Performance Analysis and Assessments---A Systematic Literature Review. Big Data Cogn. Comput. 2023, 7, 97. https://doi.org/10.3390/bdcc7020097
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI