Mohon tunggu...
Enes wisabla
Enes wisabla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Mencari Jawaban

17 Mei 2024   00:31 Diperbarui: 17 Mei 2024   00:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sorong, 16 mei 2024/dokpri 

Beliau merupakan prof.Dr. franz Magnis Suseno,SJ A( nama asli: franz Graf von Magnis atau nama lengkapnya Maria franz Anton valerian Benedictus Ferdinand von Magnis (lahir di eckersdorf,silesia, Polandia ( kini Bozkow,nowa rohaniawan katolik dan budayawan Indonesia.  Dan di Indonesia tidak asing lagi di kalangan akademisi dan beliau juga banyak buku buku yang menerjemahkan seperti Karl Marx dan lain sebagainya.

Filsafat sebagasi ilmu kritis

Filsafat sering difitnah sebagai sekularistik, ateis dan anarkis karena suka menyobek selubung-selubung ideologi pelbagagi kepentingan duniawi,termasuk yang tersembunyi dalam pakaian yang alim.ia tidak sopan.ia bagaikan anjing yang menggongong, mengganggu dan menggigit.filsafat harus demikian karena ia secara hakikat adalah ilmu kritis.memperlihatkan sifat kritis filsafat itu dalah memaksud karangan ini.

Filsafat dan minat politik ada gejala yang cukup mencolok: hamper semua filsuf besar di barat sangat minat akan berpolitik.dari herakleitos yang sebutkan perang sebagai bapak dari segala-galanya sampai andreglucksman yang mendukung penempatan roket pershing II di republic federal jerman,banyak mereka ambil sikap-sikap yang secara politis relevan.saya mau menyebutkan beberapa nama saja. Plato mengembangkan filsafatnya tentang ide antar lain karena ia perihatin keadaan politik di athena: ide-ide itu diharapakannya dapat menjadi tolok-ukur bagi tatanan politik yang"adil" atau selaras" etika aritoteles sampai sekarang termasuk Pelajaran dasar teori politik di banyak universitas di jerman.bukunya "etika nikomacheia" dan politik adalah buku klasik filsafat dan sosiologi politik dab Bersama dengan "politeia" platon adalah dua pandangan dasar pendekatan politis (Aristoteles juga merupakan salah satu argumen yang paling kuat melawan gambaran dangkal bahwa hanya keterlibatan dalam praksis dapat hasilkan filsafat yang mutu dan makna bagi praksis: walaupun aristotelas menjadi pendidik Iskandar agung dan kemudian dari athena dapat saksikan muridnya mendirikan sebuah Kerajaan besar yang pernah ada di bumi kita ini,tetapi perkembangan politik itu akan meninggalkan jejak apa pun dalam filsafat politik Aristoteles:ia filsafat seakan-akan tidak ada bentuk lain dari pada polis"Negara kota Yunani).aliran stoa sarat dengan implikasi politis (misalnya melalui paham aturan hakikat) dan beberapa dari antara tokoh-tokoh stoa. Seperti Cicero,Seneca dan marcus aurelius juga berperan dalam politik praktik. Traktat teologis filosofi augustinus " De Civitate Dei" tidak mungkin ditulis tanpa latar belakang tantara buas suku vandal yang dari spanyol mengancam Afrika utara dan setahun sesudah wafat augustinus menghasilkan merebutnya.karya kecil Thomas Aquinas " de regimine principum" termasuk salah satu uraian etika politik yang paling tajam yanh sampai hari ini ditulis; diskusinya apakah seorang penguasa yang menyalahgunakan kedudukannya demi kepentingan sendiri boleh dibunuh langsung oleh rakyatnya atau harus dicopot dari kedudukannya dan diadili,700 tahun kemudian masih menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa dari mereka yang akan mencoba untuk membunuh adolf hitler pada tanggal 20 juli 1044.

Dari 27 nama yang disebut dalam daftar isi buku" tokoh-tokoh filsafat barat modern" karangan hary hamersma delapan harus disebut " filsuf politik" entah karena sumbangan mereka terutama terletak di bidang filsafat politik,entah karena mereka memberikan sumbangan hakiki bagi pemikiran falsafi tentang politik,seperti contoh imanuel kant yang dalam tulisannya "zum ewigen Frieden" membicarakan perlunya diciptakan suatu pemerintahan dunia (tuju filsuf lainya ialah: locke,rousseau, fichte,hegel,comte,marx dan spencer).sekurang-kurangnya Sembilan filsuf lagi ( spinoza,Leibniz hume,schelling,Feuerbach, Nietzsche, Sartre dan russel) mengembangkan pikiran-pikiran yang relevan bagi bidang politik.padahal hamersma tidak sebutkan filsuf- filsuf macam hobbes,john stuart mill atau mereka yang beraliran marxis seperti Lukacs,adorno,Marcuse,Horkheimer dan Habermas,atau tokoh-tokoh etika sejak tahun 60-an abad ini seperti Rawls atau nozik.Rasionalisme kritis karl popper dan hans albert dipergunakan oleh sayap kanan dalam partai sosial- democrat jerman untuk melawan sayap kiri.mereka yang tidak saya masukkan di sini,macam contoh pascal atau Heidegger, juga tidak tanpa setuhan dengan dimensi politik:sikap dan filsafat mereka pun kadang-kadang kena kritik dari sudut keyakinan politik.aliran-aliran modern macam punya dampak dalam dimensi politik.


Apa kerja filsafat?

Tinjauan itu tadi maksud untuk menunjukan bahwa filsafat,jadi gulat dengan masalah-masalah dasar manusia seakan-akan dengan sendirinya membawa sang filsuf ke pertanyaan tentang tatanan Masyarakat sebagai keseluruhan.itulah bidang politik. Dan disitu filsafat biasa mucul sebagai kritik.akan tapi kita tidak boleh persempit pradigma tentang filsafat.bahwa filsafat selalu tertarik pada kritik politik tidak arti bahwa ia batas padanya.filsafat justru bercenderung, dan harapkan cenderung pertanyakan apa saja secara kritis, jadi seluruh fakta, bukan hanya politik.hingga untuk menggali cenderungan dasar filsafat itu kita sekarang tanya : apa sebenarnya kerja filsafat? Saya tidak minat berikan suatu definisi tantang dasar filsafat.salah satu kesibukan para filsuf ialah tertengkar tentang apa itu filsafat,di mana segala macam keyakinan ditemukan dengan gigih, termasuk pendapat bahwa tidak ada filsafat. Saya tolak dari pengandaian bahawa de facto melakukan dalam Masyarakat. bagi saya kenyataan itu memuat tunjuk bahwa pada koderatnya filsafat pun bantu Masyarakat dalam pecahkan masalah-masalah kehidupan. Kalua tidak untuk apa Masyarakat biayainya mengingat filsuf tidak dapat hidup dari ilmunya? Menjadi bantuan apa yang dapat diberikan oleh filsafat kepada kehidupan Masyarakat? Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya bantu manusia dalam orientasikan diri dalam dunia.berbeda dari Binatang,manusia tidak dapat menyerahkan pengemudian kelakuannya pada perangkat instingtualnya,karena perangkat itu tidak spesifik,terbuka dan bagaiamanapun juga sangat lemah. Untuk mengatasi problem manusia membutuhkan orientasi yang sadar,ia harus mengetahui lingkungannya.ilmu mensistemaktika apa yang ketahui manusi dan organisasikan proses pencahariannya. Tapi ilmu pengetahuan itu semua,seperti ilmu pasti,fisika,kimia,fisiologi,sosiologi, atau ekonomi secara hakiki batas sifatya.umtuk hasilkan pengetahuan yang setepat mungkin,semua ilmu Batasi diri pada tujuan atau bidang tentu.untuk teliti bidang itu secara optimal,ilmu-ilmu semakin khususkan metode-metode mereka,dan justru karena itu ilmu-ilmu khusus tidak memiliki sarana teoretis untuk jawab pertanyaan-pertanyaan yang di luar pandangan pendekatan khusus masing-masing.dengan demikian ilmu khusus tidak menggarap pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut manusia sebagai keseluruhan,sebagai suatu kesatuan yang dinamis.padahal pertanyaan-pertanyaan itu terus menerus dikemukakan manusia dan sangat penting bagi praksis hidupnya,macam apa arti dan tujuan hidup saya? Apa yang menjadi kewajiban saya yang mutlak,tanggungjawab saya sebagai manusia?bagaiamana saya hidup agar jadi baik sebagai manusia?apa arti dan implikasi martabat saya dan martabat orang lain sebagai manusia?dan apa arti transendensi yang saya Rasakan dalam Diri saya? Begitu pula pertanyaan tentang dasar pengetahuan kita,tentang nilai-nilai yang kita jujung Tinggi,tentang keadilan,tapi juga tentang fungsi ilmu-ilmu pengetahuan mengkhusus,tentang cara-cara ilmu-ilmu itu dan lain sebagainya,pertanyaan-pertanyaan itu semua (kecuali barangkali yang tentang cara-cara ilmu pengetahuan) mempunyai kebersamaan bahwa mereka di satu pihak dianggap "tidak ilmiah" artinya ilmu-ilmu terkhusus tidak mampu untuk menanganinya,d lain pihak jawaban-jawaban yang memberikan secara mendalam dipengaruhi penentuan orientasi dasar hidupnya manusia.justru sebab pertanyaan-pertanyaan itu begitu penting,maka manusia kepentingan agar pertanyaan-pertanyaan itu pun ditangani secara rasional dan tanggungjawab, sebagaimana menjadi fungsi ilmu-ilmu pengetahuan pada universalnya untuk menangani problem problem teoretis yang dihadapi manusia secara rasional dan tanggungjawan.justru itulah fungsi filsafat dalam usaha umat manusia untuk memecahkan malasal-masalah yang dihadapinya.filsafat dapat dipadang sebagai usaha manusia untuk menangani pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut secara bertanggungjawab.tanpa usaha ilmiah itu pertanyaan pertanyaan itu hanyan akan dijawab secara spontan dan dengan demikian senantias ada bahaya bahawa jawaban-jawaban didistorsikan oleh selera subjektif,segala macam rasionalisasi dan kepentingan ideologis.

        Kesimpulan:

 refrensi tentang ilmu filsafat merupakan kita berpikir apa yang belum dipikirankan oleh umat manusia dan filsafat tak akan pernah selesai, karena mengakaji lebih cari tahu kebenaran yang utuh dan valid.

Review buku tentang filsafat sebagai ilmu kritis

 oleh:Eskop wisabla 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun