Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hal-Hal yang Perlu Kita Ketahui tentang Varian Omicron

8 Desember 2021   06:11 Diperbarui: 8 Desember 2021   06:31 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: https://www.wdio.com/coronavirus/who-names-transmissible-new-covid-19-variant-omicron/6314114/

Sampai saat ini negara-negara mana saja yang sudah mendeteksi varian Omicron?

Setelah dikeluarkannya informasi resmi dari WHO tentang adanya varian Omicron, banyak negara segera mengambil langkah-langkah preventif yang cukup serius. Negara-negara di Eropa memberlakukan peraturan ketat keimigrasian mereka, menutup pintu rapat-rapat untuk pelaku perjalanan internasional, terutama mereka yang berasal dari Afrika atau yang pernah berada (termasuk transit) di sana.

Pengetatan masuknya pelaku perjalanan internasional dilakukan besar kemungkinannya juga disebabkan munculnya varian Omicron yang hampir berbarengan dengan meningkatnya jumlah kasus baru yang meledak di Eropa awal bulan November yang lalu, seperti di Jerman dan di Belanda.

Varian baru ini sudah terditeksi di berbagai negara di benua Eropa dan benua Amerika, di antaranya: kasus pertama di Jerman (27 November), di Inggris (27 November), di Skotlandia (29 November), di Amerika Serikat (29 November), di Canada (29 November), di Belanda (30 November), di Brasil (30 November), di Prancis (3 Desember), dan di Meksiko (3 Desember). Tanggal-tanggal itu berselang begitu dekat. Namun, sampai hari ini belum ada informasi mengenai jumlah yang terinfeksi akibat varian Omicron.

Sampai saai ini pesan apa saja yang disampaikan WHO mengenai Omicron?

Meskipun masih belum diketahui dengan pasti mengenai varian Omicron, dan bahwa WHO telah memberikan label mengkhawatir pada varian baru tersebut, WHO menganjurkan semua negara untuk menggenjot vaksinasi (dipastikan agar penduduk mendapatkan dosis pertama dan kedua), sebab vaksin penting untuk mengurangi keparahan dan kematian, jika seseorang terinfeksi virus Corona dan sudah terbukti efektif untuk menghadapi varian Delta.

Kepada seluruh penduduk di dunia, WHO menganjurkan untuk terus menjalankan langkah-langkah paling efektif untuk mengurangi penyebaran virus Corona, yaitu menjaga jarak setidaknya satu meter, memakai masker dengan ukuran yang pas untuk setiap orang, membuka jendela untuk ventilasi ruangan, menghindari keramaian dan tempat (ruangan) yang berventilasi buruk,  menjaga kebersihan tangan, batuk dan bersin pada lipatan siku atau tisu, dan pergi untuk divaksin ketika tiba gilirannya.

WHO juga menginformasikan bahwa mereka mengoordinasikan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia, untuk bersama-sama mempelajari varian Omicron, terutama mengenai penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), dan kemanjuran vaksin, tes diagnostik, dan pengobatannya, sehingga diharapkan mendapat hasil dalam waktu singkat.

Foto: https://thevocalnews.com/india/omicron-why-the-new-coronavirus-strain-is-so-scary-know-all-about-the-b-1-1-529-variant/49879/
Foto: https://thevocalnews.com/india/omicron-why-the-new-coronavirus-strain-is-so-scary-know-all-about-the-b-1-1-529-variant/49879/

Apakah varian Omicron harus ditakuti?

Memang belum banyak yang kita ketahui mengenai varian Omicron. Namun, dengan label mengkhawatir yang diberikan WHO, sudah cukup bagi kita untuk harus berlaku waspada. Dr. Egon Ozen (Direktur Pusat Genomik Patogen dan Evolusi Mikroba - Institut Kesehatan Global Havey) berpendapat bahwa sifat varian Omicron yang mudah menular dan mungkin lebih resisten terhadap obat menimbulkan kekhawatiran yang tinggi. Apalagi, WHO telah menginformasikan bahwa varian baru ini kelihatannya dapat memudahkan infeksi ulang pada orang yang telah menderita Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun