Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Edysa Ponzanelli, Pembuat Patung Soekarno di Meksiko

26 September 2019   08:18 Diperbarui: 26 September 2019   14:46 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek awal pembuatan patung Soekarno. Dokpri Edysa Ponzanelli

Teknik ini sebenarnya sudah dikenal dalam kebudayaan Sumeria, India, Cina, Mesoamerika, dan Inca, yang kemudian diadopsi peradaban kontemporer. 

Teknik ini adalah sebuah teknik metalurgi yang kompleks, tetapi memberikan kebebasan penuh untuk membuat bentuk yang kita inginkan. Edysa umumnya membuat patung perunggu dengan teknik cire perdue.

Edysa Ponzaneli dan maket asli patung Soekarno. Dokpri.
Edysa Ponzaneli dan maket asli patung Soekarno. Dokpri.
Lalu, bagaimana Edysa Ponzanelli sampai menjadi orang yang terpilih untuk membuat patung Soekarno?

Edysa bercerita bahwa pemerintah Indonesia, melalui Kedutaan Besar RI di Mexico City, mengadakan sayembara untuk mendapatkan pematung Meksiko terbaik.

Edysa, yang dikenal di kalangan pemerintah Meksiko, ikut dalam sayembara itu. Terpilihlah tiga calon, dan dari ketiga calon itu pemerintah Indonesia memilihnya.

Edysa mengaku sangat gembira mendapat kehormatan untuk membuat patung Soekarno. Dia sempat terkejut dengan keputusan pemerintah Indonesia yang memilih pematung wanita. 

"Masalah gender masih mendominasi dunia seni. Terus terang saya masih merasakan adanya diskriminasi terhadap seniman perempuan," kata Edysa menjelaskan. 

"Jadi, ketika pemerintah Indonesia memilih saya, saya benar-benar terkejut, dan pada waktu yang sama berterima kasih. Itu artinya bahwa pemerintah Indonesia menghargai pematung perempuan."

Setelah itu, Edysa segera mulai bekerja, karena patung harus selesai dalam waktu tiga bulan. Maka ia pun mempelajari banyak hal tentang Soekarno. "Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar RI di Mexico City yang telah membantu saya dan memberikan banyak informasi tentang Soekarno. 

Dalam waktu singkat saya bisa mendapatkan imej yang cukup lengkap mengenai Soekarno. Terus terang saya sangat kagum pada Soekarno, dari dari beliau, saya jadi jatuh cinta pada Indonesia," ungkap Edysa.

Bagaimana bisa berhasil dalam waktu yang singkat mempelajari Soekarno? "Tingkat kesulitannya cukup tinggi. Berada jauh dari Indonesia, tak ada informasi banyak tentang Soekarno, dan belum pernah pergi ke Indonesia adalah sebuah tantangan besar. Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, karena saya diberi banyak data seperti foto-foto dan video-video. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun