Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Edysa Ponzanelli, Pembuat Patung Soekarno di Meksiko

26 September 2019   08:18 Diperbarui: 26 September 2019   14:46 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek awal pembuatan patung Soekarno. Dokpri Edysa Ponzanelli

Selama belajar di Academia de San Carlos, Edysa mempelajari banyak teknik, termasuk teknik menggambar anatomi. Dalam hal ini ia belajar banyak pada Dr. Hermilo Castaeda Velasco, seorang ahli anatomi terkenal di Meksiko. 

Hermilo Castaeda bukan hanya seorang dokter, peneliti, dan pendidik, melainkan juga seorang seniman. Itu sebabnya ia tertarik mengajar di Academia de San Carlos. 

Sebagai seorang seniman, goresan gambar, warna, volume dan relief, semuanya bersifat figuratif, yang menurutnya merupakan cara untuk berekspresi. Teknik yang digunakan Edysa banyak dipengaruhi oleh cara pandang Hermillo Castaeda.

Setelah itu, Edysa bertemu dengan pematung terkenal Meksiko Valerio Ponzanelli, yang mengajarinya banyak hal penting dan rahasia-rahasia dalam pembuatan patung. 

Mereka akhirnya menikah dan memiliki dua orang anak. Valerio Ponzanelli dan Edysa memiliki bengkel seni patung dan membuat banyak karya.

Sayang Valerio Ponzanelli meninggal, tetapi pada waktu itu Edysa telah menjadi pemahat profesional. Praktek yang sudah dimulai sejak umur 18 tahun dan pelajaran yang didapatnya dari orang-orang hebat telah membuat Edysa menjadi seorang pematung yang solid, dan ia bertekad untuk meneruskan warisan ilmu seni patung Ponzanelli yang digabungkan dengan tekniknya, yang banyak mementingkan aspek figuratif.

Ketika ditanya mengapa ia menyukai aspek figuratif, ia menjawab: "Saya menyukainya, karena ini merupakan bagian penting. Orang-orang tidak boleh mati, mereka harus tetap hidup, dan patung adalah cara untuk mengabadikan mereka. 

Namun, bagi saya yang terpenting adalah pesan mereka kepada kita harus tetap hidup dan pesan itu terpancar dari aspek figuratif sebuah patung. Jadi, ketika kita melihat sebuah patung, kita akan ingat pesan orang itu kepada kita dan kepada dunia."

Edysa dan bengkel seninya sangat produktif. Ia sudah membuat banyak karya tingkat nasional maupun internasional. Pemerintah Meksiko (presiden dan gubernur) memintanya untuk membuat patung, dan pemerintah Negara Bagian Dallas juga sering memintanya membuat beberapa karya. Tak heran saat ini ia menjadi salah pematung wanita terpenting di Meksiko.

Satu hal lagi yang perlu diketahui adalah tentang kekhasan teknik pembuatan patung Edysa Ponzanelli yang dikenal dengan nama cire perdue (dalam bahasa prancis) atau lost-wax casting (dalam bahasa inggris). 

Cire perdue adalah sebuah proses pembuatan patung yang dari proses ini didapat figur logam (biasanya perunggu atau emas) dengan menggunakan sebuah cetakan dari lilin lebah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun