Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Polusi Udara di Jakarta Sudah Mencapai Tingkat yang Mengkhawatirkan

16 Agustus 2019   04:38 Diperbarui: 16 Agustus 2019   22:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Jakarta pada tanggal 30 Juli 2019

Pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar bahaya yang diakibatkan PM2,5? WHO mengkategorisasikan PM2,5 sebagai partikel yang paling berbahaya bagi kesehatan, karena dalam waktu panjang dapat menyebabkan penyakit kanker, misalnya kanker paru-paru. 

Ana Rosa Moreno, peneliti dari Fakultas Kedokteran UNAM, menjelaskan bahwa partikel tersebut (PM2,5) dengan mudah dapat masuk ke dalam tubuh ketika bernafas, dan langsung masuk ke dalam paru-paru karena dibawa oleh lendir. Ia berkomentar bahwa sebuah penelitian di Inggris pernah membandingkan otak orang-orang yang pernah tinggal di Mexico City dengan daerah perkotaan lain di negara itu. 

Dalam otak orang-orang yang tinggal di Mexico City ditemukan logam berat. Satu-satunya penjelasan mengapa hal itu terjadi adalah bahwa logam tersebut masuk melalui pernafasan dan udara di Mexico City mengandung partikel-partikel tersebut.

Menurut catatan, di Meksiko setiap tahun sekitar 21 ribu orang meninggal terkait dengan kualitas udara yang buruk. Bagi penduduk setempat kelihatannya masalah polusi udara tidak begitu berpengaruh pada kesehatan, karena tidak merasakan gejala-gejala, misalnya tidak ada dahak, mata tidak merah, atau tidak merasa kekeringan. Gejala-gejala itu biasanya terjadi pada mereka yang berkunjung, karena mereka memiliki gejala yang tidak mereka miliki di tempat asal mereka.

Ana Rosa Moreno menjelaskan bahwa tingkat polusi udara yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian bagi orang-orang yang rentan. Sebenarnya semua orang berisiko, tetapi bayi dan orang tua berada dalam bahaya yang lebih besar. Ketika tingkat polusi udara sangat tinggi, bayi tidak boleh meninggalkan rumah dengan alasan apapun. 

Anak-anak sebaiknya juga tidak keluar rumah, demikian juga orang tua atau mereka yang menderita penyakit pernapasan kronis, seperti asma, alergi, karena mereka memiliki kerentanan yang lebih besar, karena tubuh tidak mampu bertahan. 

Dalam kondisi seperti itu dianjurkan agar untuk tidak membuka jendela.

Beberapa waktu yang lalu, Mexico City mengalami hal yang sama seperti Jakarta kemarin, PM2,5 naik sampai pada warna antara jingga-merah atau tingkat 3-4 (keseluruhan ada 6 tingkat dan biasanya dimanifestasikan dengan warna: hijau, kuning, oranye, merah, violet, cokelat). 

Segera pemerintah daerah Mexico City mengumandangkan bendera kontingensi, melarang setengah dari jumlah kendaraan yang biasa bersirkulasi setiap harinya keluar dari rumah alias tidak boleh bersirkulasi. Itu berarti bahwa sekitar dua setengah juta kendaraan tidak berjalan pada hari itu. 

Kecaman datang dari berbagai pihak. Pemerintah pun harus segera mendapatkan solusi atas masalah ini. Salah satu yang akan dilakukan adalah mulai bulan Januari 2019 setiap kendaraan yang bersirkulasi di jalan harus berisi dua orang atau lebih. 

Apakah itu cukup? Tentu saja tidak. Area paru-paru kota harus diperbanyak, peraturan lalu lintas dan industri harus diperketat, disiplin dan kesadaran penduduk kota harus ditingkatkan, dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun