Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pers Myanmar dan Penahanan Dua Wartawan Reuters

30 Desember 2017   19:59 Diperbarui: 2 Januari 2018   15:33 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : Reuters/Antoni Slodkowski)

Jurnalis itu dipecat karena melaporkan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Rohingya. Ternyata pemecatan Myanmar Time terhadap jurnalis itu dilakukan dibawah tekanan pemerintah.

Dalam tulisannya, Kannikar Petchkaew juga menampilkan sosok jurnalis veteran Mei Thingyan Hein yang selama 30 tahun telah malang melintang melawan rezim militer. Di masa rezim militer May ditangkap, artikelnya dilarang beredar

Kannikar menulis bahwa dalam pandangan May, di bawah pemerintahan sipil, media Myanmar masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangannya adalah pembaca yang dibentuk oleh media pemerintah yang sangat menguasai pasar. 

" Kini prilaku pembaca Myanmar sudah berubah karena dibentuk oleh media pemerintah yang punya pasar luas. Ini tantangan besar bagi media Myanmar," kata May

Kendati dibawah tekanan dan punya banyak tantangan, pers Myanmar nyatanya tetap berjuang menegakkan demokrasi dan kebebasan pers. Lantas apa kabar dengan pers kita, pers Indonesia. (Said Mustafa Husin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun