Wanita itu pasti cantik. Cantik dengan segala kecantikannya. Kecantikannya yang indah dengan segala keindahan. Salah satu keindahan itu hadir dalam pesona Ibu Guru Endah yang menjadi Lentera untuk tunas muda Indonesia melalui kecintaan terhadap budaya Nusantara.
Wanita anggun yang bernama lengkap Endah Priyanti lahir di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1979. Saya bertemu pertama kali dalam kegiatan Kunjungan Rumah Ibadah bersama 20 guru-guru se DKI Jakarta. Saya akrab memanggilnya dengan sebutan Mbak Endah. Mbak Endah adalah salah satu pengajar di SMA Negeri 12 Bekasi dalam bidang studi Sejarah. Kecintaan terhadap budaya Indonesia menjadikannya sebagai wanita aktif yang mengupayakan generasi muda agar selalu bangga dengan daerah asal mereka sendiri. Saat bersamanya, saya merasakan atmosfer luar biasa tentang kecintaannya terhadap budaya apalagi dalam budaya Jawa. Beliau ingin sekali mengorbitkan para pemuda Indonesia untuk memperkenalkan budayanya mereka sendiri seperti Jawa, Batak, Padang, Bali, Dayak, Bugis bahkan Papua hingga ke luar negeri.
“Sebenarnya saya bangga tapi juga malu jika mendengar justru orang bule sudah mahir dalam bermain gamelan” celoteh Mbak Endah renyah saat mengobrol dengan saya.
Dengan kecintaan tersebut, beliau mendirikan sebuah Komunitas dimana menjadikan penyalur bagi Generasi Muda untuk menuangkan ide-ide bertemakan Nusantara ke dalam tulisan bahkan komik yang dinamakan Taman Komik Nusantara. Baru-baru ini tepat pada tanggal 2 Mei 2015 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional untuk pertama kalinya Mbak Endah bersama siswa-siswi SMAN 12 Bekasi yang tergabung dalam Komunitas Komik Nusantara meresmikan gerakan kebudayaan berupa Taman Komik Nusantara yang bekerja sama dengan para Remaja Canyon 12 Kota Bekasi dan warga di Komplek Seroja, Harapan Jaya Kota Bekasi. Hal ini membuat hari Mbak Endah sangat istimewa ketika makna pendidikan hadir dalam bentuk gerakan sadar budaya cinta nusantara yang dapat menyadarkan masyarakat sehingga memandang bahwa pendidikan berbasis kebudayaan juga bisa diciptakan di rumah-rumah mereka.Baginya, Taman komik ini memiliki visi merawat budaya Nusantara melalui komik kreatif anak bangsa.
Saat saya melihat segala kegiatan dari Taman Komik Nusantara yang langsung dipimpin oleh lulusan Magister Manajemen Pendidikan UNJ ini secara langsung atau melalui facebook, saya merasa ada tantangan tersendiri untuk saya sebagai seorang guru juga. Saya melihat bahwa tujuan utama dari pendidikan yang disampaikan Mbak Endah adalah memanusiakan manusia atau membangun karakter seseorang menjadi baik dan positif. Karena di dalam pendidikan diperlukan media untuk mempermudah penyampain pesan yang akan ditransferkan kepada anak-anak. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran adalah komik. Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa inggris “comic” yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Komik merupakan media pembelajaran yang sangat potensial karena menggunakan gambar yang dilengkapi teks sehingga membentuk jalinan cerita. Aspek visual merupakan salah satu yang ditawarkan oleh komik. Berbeda dengan televisi yang lebih memaksa mata dan telinga, komik mendorong untuk mengoptimalkan mata untuk mencermatipanel gambar dan teks yang disertakan. Kebanyakan orang merupakan pembelajar visual yang mengasosiasikan kepingan informasi dengan gambaran tertentu. Dan lebih uniknya, Mbak Endah mengapresiasikan komik miliknya dengan tokoh utama Punakawan yang sudah tidak asing yang terdiri dari karakter Semar, Gareng, Bagong dan Petruk, Jadi, komik dapat digunakan untuk menolong khususnya anak-anak dalam pembelajaran pada hampir seluruh topik. Tidak heran mengapa komik-komik anime Jepang sangat laris di pasaran bukan? dan saya yakin di Indonesia pun akan tenar dengan perdana komik nusantara Punakawan gagasan Lentera Endah.
Dan pada hari ini tanggal 20 Mei 2015, Mbak Endah bersama siswa SMAN 12 Bekasi menggelar aksi edukatif menggambar komik bertemakan Hari Kebangkitan Nasional. Spirit refleksi sejarah kebangkitan budaya lewat komik kreatif yang dipahat kemudian dipersembahkan sebagai karya bersejarah bagi generasi selanjutnya.
Ada salah satu kalimat beliau yang membuat saya termotivasi, “Kebahagiaanku sebagai Guru adalah ketika kesadaran cinta budaya nusantara yang selama ini kutanam dalam pikiran dan alam bawah sadar anak-anak di sekolah tempat mengajar mulai bersemi tumbuh".
Ini yang dapat menginspirasi saya tidak hanya sebagai Guru namun Wanita Indonesia dalam mewujudkan Cinta Nusantara kepada anak didik untuk merasa bangga atas apa yang dimiliki dari kebudayaan daerah asal mereka masing-masing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI