Seorang pemimpin salat atau imam masjid beliau Ibaratkan sopir dan makmum alias para jamaahnya laksana penumpang.Sebuah "statement"yang luar biasa bukan?
Imam masjid akan memimpin jamaahnya dengan baik,tertib dan tumakninah serta menguasai bacaan dan makna pada salat.Demi menghantarkan jamaah menuju kesempurnaan ibadah kepada Sang Pencipta.
Pengemudi seperti saya diharapkan bisa melayani penumpang dengan baik dan tertib saat berkendara serta menguasai aplikasi dan rute perjalanan untuk mengantar ketujuan dengan aman dan selamat.
Imam dan sopir tentu akan sama-sama tidak melakukan tindakan yang akan merusak agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan jamaah atau penumpang.Seperti ugal-ugalan,sembarangan dan hal buruk lainnya.
Lantas bagaimana jika sang imam atau sang sopir keliru? Tentu saja makmum bisa memberikan pengingat kepada sang imam.Begitu juga penumpang,bisa mengingatkan jika saya mengantuk untuk segera beristirahat dan rehat.
Sejatinya manusia apapun jabatan dan profesinya adalah pemimpin.Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.
Eh,ada pengemudi yang juga jadi imam dimasjid!Apakah ini yang dinamakan pemimpinnya pemimpin atau imamnya imam?
Saya jadi merenungkan pemimpin seperti apa saya?
Apakah sudah cukup integritas yang saya miliki?
"Coba bertanya pada manusia manusia tak ada jawabnya","Aku bertanya pada langit luas tapi tak mendengar" celetuk Bang Ariel terdengar diaudio mobil.
Tetap jaga semangat kawan!
Salam
Catatan dari jalanan.