Mohon tunggu...
Erwin Hasudungan Hutauruk
Erwin Hasudungan Hutauruk Mohon Tunggu... Lainnya - Kita pasti bisa...........

Lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Malas dalam Konteks Kepegawaian

23 Agustus 2021   04:58 Diperbarui: 23 Agustus 2021   05:10 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi Pegawai Yang Malas (Sumber dari https://hellosehat.com)

Kita pernah melihat orang lain dan teman kita bermalas-malasan di kantor atau tempat kerja dengan tidak mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya tapi malah menghabiskan waktu dengan melihat-lihat handphone (Chattingan di media sosial), mengobrol dengan orang lain dan ketawak terbahak-bahak dengan keras, bermain game, mengunyah-ngunyah, tidur-tiduran, berjalan-jalan ke ruang kerja orang lain dan kegiatan lainnya yang tidak berguna. Lalu apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi ?

Banyak hal yang menyebabkan seorang pegawai/karyawan malas bekerja. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1.  Karena sisa penghasilan (gaji dan tunjangan) yang sudah minim karena pinjaman ke bank

Terkadang seorang pegawai yang telah meminjam ke bank dengan agunan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai pegawai tidak menyadari bahwa ia diberikan pinjaman bank karena gaji dan tunjangan penghasilannya, seandainya gaji dan tunjangan penghasilannya diberhentikan oleh pemberi kerja maka dengan apa pegawai tersebut harus membayar utang ke bank. 

Oleh karena itu harus disyukuri karena pihak perbankan tidak mudah memberikan pinjaman kepada debitur karena adanya penghasilan tetap dan jelas dari pegawai/karyawan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, POLRI, Pegawai BUMN/BUMD dan pegawai lainnya sehingga bisa dipastikan pinjaman dapat dikemballikan debitur. 

Kalaupun seorang pegawai/karyawan harus meminjam ke bank maka sebaiknya pinjaman itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat penting seperti membangun/merenovasi rumah, menyekolahkan anak ke perguruan tinggi, membiayai keluarga yang sakit dan kebutuhan penting lainnya. 

Disamping itu, pihak bank juga harus membatasi nilai pinjaman seorang pegawai/karyawan misalkan batas pinjaman maksimal adalah 50 % dari gaji, sehingga masih ada sisa gaji dan tunjangan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pegawai yang meminjam tetap bisa fokus pada pekerjaannya karena tidak memikirkan untuk mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaannya saat ini.

2. Karena pola pikir negatif (semua pekerjaan harus dinilai dengan uang)

Ada juga pegawai/karyawan kalau pekerjaan yang tidak memiliki honor atau biaya perjalanan dinas maka pegawai/karyawan tersebut malas mengerjakannya. Tapi kalau ada pekerjaan yang memiliki honor atau biaya perjalanan dinas maka pegawai/karyawan tersebut langsung merespon dan bergerak cepat untuk bekerja.

3. Karena sudah bosan dengan pekerjaan yang digeluti selama ini

Seorang pegawai/karyawan bisa saja telah bekerja di dalam bidangnya lebih dari 10 (sepuluh) tahun dan merasakan sudah ada kejenuhan atau kebosanan dengan pekerjaan, orang-orang yang dihadapi dan ruang kerja yang ditempati. Untuk itu, perlu diberikan kesempatan kepada pegawai/karyawan untuk pindah tugas ke bidang/bagian/divisi/unit atau pindah tugas ke kantor di daerah lain dalam rangka tour of duty guna mencari suasana, pengetahuan dan pengalaman baru.

4. Karena tidak dipromosikan ke posisi/jabatan yang lebih baik

Setiap pegawai/karyawan selalu berkeinginan untuk menduduki suatu posisi/jabatan yang bagus dengan penghasilan yang bagus pula. Namun karena pertimbangan berbagai hal, promosi untuk posisi/jabatan bagus belum bisa didapatkan. Kondisi ini, tentunya akan mempengaruhi sikap pegawai/karyawan menjadi malas dalam bekerja.

5. Karena atasan kurang mampu mengatur (manage) pegawai/karyawan dalam bekerja

Ada juga pimpinan kurang peduli dengan bawahannya, mau bawahannya masuk kantor atau tidak masuk kantor pimpinan tidak peduli, mau bawahannya bekerja atau tidak pimpinan tidak peduli. 

Bisa jadi pimpinan tersebut tidak menyukai posisi/jabatan yang diberikan sehingga hal ini berpengaruh pada manajemennya yang kurang baik kepada bawahannya yang menyebabkan bawahan menjadi malas. 

Bisa juga karena pimpinan selalu marah-marah kepada bawahannya menyebabkan bawahan menjadi tidak respek/kurang menghargai pimpinan yang pada akhirnya menyebabkan bawahan menjadi malas berkerja.

6. Karena ketidakmampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan

Ada juga pegawai/karyawan malas bekerja karena ketidakmampuannya dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan. Sebagai contoh : pimpinan menyuruh bawahannya membuat konsep surat dinas tapi karena pegawai/karyawan tersebut tidak mampu membuat konsep surat dinas makai ia menjadi malas mengerjakannya ditambah lagi pegawai/karyawan tersebut tidak mau belajar dengan rekan kerjanya se-kantor bagaimana membuat konsep surat dinas yang baik, mungkin karena malu atau harga diri yang terlalu tinggi sehingga tidak mau belajar dengan rekan kerja yang mampu membuat konsep surat dinas.

7. Karena pekerjaan yang diberikan terlalu banyak kepada sesorang pegawai sedangkan pegawai lain tidak ada sama sekali pekerjaan 

     yang diberikan.

Manajemen yang baik adalah manajemen yang melakukan pembagian kerja secara merata kepada setiap pegawai/karyawan sesuai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Tidak bertumpu hanya kepada satu orang saja karena ia baik, rajin dan mampu maka kepadanyalah semua pekerjaan. Apabila hal itu terjadi maka pegawai yang baik, rajin dan mampu tersebut akan mengalami tingkat stress yang tinggi dan berdampak pada sikap, emosional dan kesehatan yang buruk. 

Pada puncaknya, pegawai tersebut menjadi mengeluh dan tertekan dengan menyampaikan : “ emang aku saja rupanya pegawai disini, masa aku, aku terus dikasi kerja yang lain tidak sama sekali , padahal penghasilan kita samanya, apa bedanya aku dengan dia yang tidak ada kerjanya, dia (pegawai yang tidak ada kerjaan) enak-enakan tidur di rumah dengan nyenyak sedangkan aku mati-matian harus lembur tiap malam sampai pagi bekerja di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan kantor , justru orang kayak dia pula (pegawai yang tidak ada kerjaan) yang dipromosikan “ . Hal ini bisa menjadi pemicu pegawai yang baik tersebut menjadi malas dan berusaha menghindar dari pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun