Mohon tunggu...
Erwin Haryanto Simarmata
Erwin Haryanto Simarmata Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - hidup seperti larry

cintai ususmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Si Teman

27 Januari 2020   23:59 Diperbarui: 27 Januari 2020   23:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ini tulisan pertama ku , dan berharap bukan yg terakhir. Ini bukan kisah tentang virus Corona yang sedang viral , ini bukan tentang pacarku, mantan pacarku, pacar orang , apalagi istri orang. Kehidupanku sederhana sekali, tinggal bersama kedua orang tua dan kedua saudara perempuan ku. Dulu ketika Ibu hamil si bungsu, aku berdoa dan berharap agar itu laki laki. Enta kenapa aku beralasan agar punya teman bertengkar di rumah. Aneh bukan!  SIM salabim ternyata perempuan lagi. Ah sudahlah, toh lebih lucu dari adikku yang satu nya lagi . 

Aku punya beberapa teman kecil yang sampai saat ini pun masih menjadi teman, zaman sekarang disebut sahabat. Sahabat kecil. Tapi ini bukan Bertrand Peto. Awalnya semua berjalan biasa saja, sampai pada akhirnya aku sempat mengecewakan temanku yang satu ini. Sebut saja dia Si 'A'. Bagiku ketika hubungan pertemanan seseorang sedang renggang maka rasa sakit lebih dari seseorang yang putus dengan pacarnya. Ini berlangsung kurang lebih 1 tahun . Meskipun 1 tahun , tapi tidak ada perayaan aniversary layaknya hubungan seseorang. Kesepian , tentu! Aku sudah dalam fase itu. Berharap ini berakhir, tentu! Tetapi tidak mudah !

Tidak perlu kujelaskan kepada kalian bagaimana hubungan pertemanan ini membaik. Pun pengalaman ini menjadi guru bagiku. Makin hari aku makin membenah diri agar menjadi pribadi yang baik dan bisa diterima semua pihak. Kecuali pihak yang berwajib.  Ini yang ku alami, tidak tahu apakah dia juga mengalaminya. Sebenarnya kami beberapa kesamaan , salahsatunya suka berpetualang. Meski petualangan kami dilandasi azas hemat . Sebut saja hemat karena tidak mau membuang buang uang untuk kesenangan pribadi. Ada satu lagi kesamaan. Penasaran, bukan? Gilaaa! 

Gila bukan gangguan jiwa. Pergi ke kota lain malam- malam, berawal dari postingan iseng. Bukit sudah . Solok sudah. Next apa lagi?? Paris mungkin ? Atau india ? Manatau bertemu Rohid dan Tina dijalan. Hanya pecinta India film yang paham akan ini. Sepanjang perjalanan ziarah kami , sebut saja ziarah karena kami mengawali nya dengan doa berharap sepanjang perjalanan tidak ada hal hal aneh terjadi. Ini bukan jalan jalan  keluarga atau orang sebut balimau. Meski judulnya mandi air panas di negri orang. Singkat cerita dirmh tidak ada pemandian air panas. 

Penasaran nggak dengan wajahnya? 

Dia tidak tampan , tetapi dia tinggi. Dia tidak tinggi, tetapi dia tampan. Setidaknya dia punya itu salah satunya. Selain gila dia juga aneh. Mulai dari impiannya menjadi seorang Nabi sampai satpam dikampus dia pun diceritakan nya padaku. Mungkin dia pikir aku cocok jadi satpam dikampusya.

Itulah Dia. 

Setidaknya orang ini membuatku punya kisah yang akan kuceritakan ke anak anak ku dimasa mendatang.

Panjang Umur, Teman! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun