Mohon tunggu...
erwin alfandi
erwin alfandi Mohon Tunggu... freelance

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ferry Irwandi Diduga Manipulasi Video TNI, Gusti Aju: Upaya Adu Domba Rakyat dengan Tentara

9 September 2025   20:29 Diperbarui: 9 September 2025   20:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferry Irwandi Diduga Manipulasi Video TNI, Gusti Aju: Upaya Adu Domba Rakyat dengan Tentara

Kasus manipulasi video kembali mencuat ke publik setelah grafolog dan pengamat perilaku, Gusti Aju Dewi, mengungkap adanya rekayasa yang dilakukan oleh pegiat media sosial sekaligus CEO Malaka Project, Ferry Irwandi. Dalam acara Rakyat Bersuara di Inews TV bertajuk Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya? (2/9/2025), Ferry diduga mengganti serta menambahkan kalimat pada video viral penangkapan anggota TNI oleh Brimob di Palembang. Menurut Gusti, tindakan ini merupakan bentuk provokasi yang berbahaya karena dapat membenturkan rakyat dengan TNI.

Gusti menegaskan, manipulasi pertama dilakukan Ferry dengan mengganti kata "Kavaleri" yang diucapkan anggota TNI menjadi "Kapolri". Ferry beralasan hal itu hanya salah dengar, namun Gusti menganggap alasan tersebut tidak cukup. Kesalahan kedua yang dianggap fatal adalah penambahan kalimat yang tidak ada di video asli, yaitu "Bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini." Gusti menyebut, kalimat palsu tersebut jelas-jelas menggiring opini publik seolah-olah TNI terlibat dalam kerusuhan massa.

Lebih lanjut, Gusti Aju menilai pernyataan yang diputar berulang-ulang tanpa klarifikasi berpotensi menciptakan persepsi keliru di masyarakat. Ia menjelaskan, fenomena ini dikenal dalam psikologi komunikasi sebagai illusory truth effect, yakni ketika kebohongan yang terus diulang akan dianggap sebagai kebenaran. "Kesalahannya jelas, Ferry menambahkan kalimat yang tidak ada di video asli. Itu menggiring opini publik seolah-olah TNI adalah dalang kerusuhan massa," tegas Gusti.

Gusti juga mengaku sudah meminta klarifikasi kepada Ferry sebanyak 13 kali, namun tidak pernah ditanggapi. Sebaliknya, Ferry justru disebut mengancam dirinya. "Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara. Kalau benar, tidak menambah kalimat dari video asli TNI-Polri dengan sengaja, tinggal klarifikasi aja kan? Kok malah ngancam saya?" ungkap Gusti. Ia menekankan bahwa persoalan ini bukan sekadar salah ucap, melainkan fitnah yang bisa merusak persatuan bangsa.

Sebagai kesimpulan, Gusti menegaskan bahwa penyebaran disinformasi dan manipulasi video dapat memicu konflik serius di masyarakat. Ia mengajak publik untuk berhenti menyebarkan provokasi yang merugikan negara. "Kalau dibiarkan, ini akan terus memecah rakyat melawan aparat, bahkan melawan negara. Itu bukan demokrasi, tapi tirani. Mari sama-sama jaga ruang publik. Stop disinformasi, stop fitnah, stop kebencian," pungkas Gusti.

#FerryIrwandi #GustiAju #VideoManipulasi #Disinformasi #StopFitnah #TNI #AduDomba #Viral2025 #PersatuanIndonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun