Mohon tunggu...
Erwin Eka Kurniawan
Erwin Eka Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan Ekonomi Daerah dari Sudut Pandang Teori

23 November 2022   09:29 Diperbarui: 23 November 2022   09:34 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah merupakan upaya untuk untuk meningkatkan kapasitas penggunaan sumber daya publik pada suatu daerah. Dalam Pembangunan ekonomi daerah terdapat suatu kerjasama yang dilakukan antara pemerintah daerah dan masyarakat yang mengelola sumberdaya tersebut. Dengan adanya kolaborasi tersebut akan membentuk suatu kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah daerah maupun swasta yang akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk menunjang aktifitas perekonomian.


Oleh karena itu, harus dilakukan perencanaan yang matang dan strategis untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam keberlangsungan pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Dalam pembangunan ekonomi suatu daerah terdapat permasalahan utama yang menjadi penghambat dalam proses perkembanganya yaitu mengenai kebijakan pada daerah tertentu yang berbasis endogenous development. Oleh karena itu peran pemerintah dibutuhkan dalam melaksanakan pengembangan ekonomi yang inovatif dengan cara pembentukan kelompok-kelompok klaster potensial  yang belum terkelola dengan baik. Maryellen Kelley dan Jon Gant (1996) menyebutkan bahwa ekonomi lokalisasi merupakan penentu yang lebih kuat dari inovasi dan ekonomi daripada ekonomi urbanisasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal sehingga meningkatkan pendapatan pendapatan daerah. Dengan adanya kelompok klaster tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang unggul dan efisien serta diharapkan mampu bersaing di pasar regional maupun nasional.


Dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ekonomi produktif berbasis klaster yang unggul harus dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh suatu daerah. Terdapat beberapa keunggulan daerah yang dapat dikembangan yaitu comparative advantage, merupakan basis potensi wilayah setempat yang dapat berkembang dengan baik yang didukung oleh kemampuan sumberdaya manusia. Industry basis akan menghasilkan suatu barang atau jasa yang beredar pada daerah sendiri maupun luar daerah, dari hasil penjualan keluar daerah akan menghasilkan pendapatan kedalam daerah tersebut. Dengan demikian, semakin banyak pengembangan sektor basis di suatu daerah akan menambah pendapatan pada daerah tersebut. 

Pada teori pembangunan ekonomi daerah dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan ekonomi basis dan kegiatan ekonomi non basis. Kegiatan ekonomi basis merupakan kegiatan yang mengekspor barang atau jasa keluar daerah, dan ekonomi non basis adalah kegiatan yang hanya menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat di dalam daerah.  dalam penerapan teori basis ini banyak dikembangkan dalam suatu daerah karena berperan sebagai penggerak utama dimana memiliki multiplier effect terhadap perekonomian regional.


Teori ekonomi makro inter regional adalah cara pendekatan yang menjelaskan tentang hubungan antar daerah dalam perekonomian regional. Pada teri ini membagi suatu daerah dalam tiga golongan yaitu homogenius region yang merupakan daerah tunggal yang berciri sama atau seragam dari segi ekonomi, geografik dan sifat sosial serta politiknya. Selanjutnya polarized region merupakan daerah yang terdiri dari satuan heterogen yang satu sama lain berhubungan erat secara fungsional. Berikutnya adalah planning region merupakan daerah yang menjadi pusat keputusan ekonomi yang memberikan kesatuan bagi daerah dalam mewujudkan tujuan nasional dan menjadi dasar ekonomi regional.


Teori kutub pertumbuhan dipakai pada konsep ekonomi wilayah, pusat pertumbuhan berhubungan dengan konsep spasial. Growth pole dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu arti fungsional dimana digambarkan sebagai kelompok perusahaan atau unsur dinamis yang merangsang kegiatan ekonomi. Selanjutnya arti geografis yang menyebabkan berbagai usaha dapat berkumpul dalam suatu wilayah tanpa adanya hubungan antar usaha tersebut. Kutub pertumbuhan mengandung tiga efek yaitu hubungan intern antar unsur nilai ekonomi, terdapat multiplier effect, dan konsentrasi geografis.


Untuk menyusun suatu pembangunan yang akan datang perlu dilakukan pengkajian mengenai pola dan strategi pembangunan yang dilakukan di masa lalu. Pada periode 1950 an pergerakan perekonomian sangat dipengaruhi oleh perusahaan peningggalan Kolonial Belanda yang menyebar di seluruh nusantara terutama di pulau Jawa. Hal tersebut menjadi penggerak perekonomian di Indonesia yang berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan daerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun