Mohon tunggu...
Ervina Diah Pangestu
Ervina Diah Pangestu Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Airlangga

Topik kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penemuan Bakteri Wolbachia sebagai Upaya Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia

16 Mei 2024   19:25 Diperbarui: 17 Mei 2024   00:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan

Keberadaan nyamuk Aedes aegypti menjadi permasalahan ketika musim hujan tiba. Nyamuk ini dapat membawa virus dengue yang berhubungan dengan demam berdarah. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi frekuensi demam berdarah, salah satu caranya adalah dengan menyebarkan nyamuk ber-Wolbachia.

Demam berdarah adalah masalah kesehatan global yang sangat penting dengan 3,9 miliar orang berisiko tertular. Perkembangan geografis kontaminasi infeksi dengue/ the geographic expansion of dengue virus (DENV) telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan penyakit ini serta jumlah kematian telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pemanfaatan bakteri Wolbachia akhir-akhir ini menjadi penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk memberantas nyamuk Aedes aygepti penyebab kasus demam berdarah dengue (DBD).

Wolbachia adalah sebuah endosimbion bakteri intraseluler, telah diteliti selama beberapa tahun sebagai metode pengendalian demam berdarah yang baru. Beberapa vektor demam berdarah (nyamuk Aedes) dapat ditransinfeksi dengan strain Wolbachia tertentu, sehingga mengurangi kebugaran mereka (kemampuan untuk bertahan hidup dan kawin) dan kemampuan mereka untuk bereproduksi, sehingga menghambat replikasi demam berdarah. Penelitian di laboratorium maupun di lapangan telah menggambarkan dampak potensial dari kebijakan Wolbachia dalam mengurangi penularan demam berdarah, dan studi pemodelan menunjukkan bahwa hal ini dapat menjadi strategi untuk antisipasi demam berdarah secara mandiri, meskipun efek dampak jangka panjangnya belum dapat dijelaskan.

Pelepasan nyamuk pembawa Wolbachia dapat mencegah infeksi demam berdarah

  • Orang yang tinggal di daerah dimana nyamuk Aedes pembawa Wolbachia telah dilepaskan, mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk tertular demam berdarah dibandingkan orang yang tinggal di daerah yang tidak pernah melepaskan nyamuk aedes pembawa Wolbachia
  • Orang yang tinggal di daerah dimana nyamuk Aedes pembawa Wolbachia telah dilepaskan, kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit karena demam berdarah dibandingkan orang yang tinggal di daerah yang tidak ada pelepasan nyamuk aedes pembawa Wolbachia

Pengertian Wolbachia dan mekanisme bakteri ini dapat mencegah demam berdarah

Wolbachia merupakan bakteri yang dapat menginfeksi nyamuk dan mengubah kemampuan mereka untuk hidup lebih lama dan kawin. Nyamuk membawa virus seperti demam berdarah dan menulari individu dengan infeksi ini melalui gigitan. Beberapa spesies nyamuk, yang dikenal dengan Aedes akan lebih sulit untuk membawa dan menularkan virus demam berdarah ketika sudah terinfeksi Wolbachia. Para peneliti telah menyuntikkan ekstrak Wolbachia ke dalam nyamuk dan melepaskan nyamuk pembawa Wolbachia ke populasi liar, tempat mereka berkembang biak dengan nyamuk lain dan menularkan kontaminasi Wolbachia. Ketika sebagian besar nyamuk di suatu wilayah terinfeksi Wolbachia, terdapat potensi untuk mengurangi kemampuan nyamuk dalam menyebarkan infeksi demam berdarah dan mencegah terulangnya penyakit demam berdarah pada populasi manusia di sekitarnya. Wolbachia hanya dapat menginfeksi organisme invertebrata (yaitu, hewan tanpa tulang belakang), oleh karena itu kecil kemungkinan manusia akan terkontaminasi bakteri tersebut, dan risiko terhadap manusia dan lingkungan terkait dengan pelepasan nyamuk pembawa Wolbachia diyakini sangat kecil.

Cara kerja Wolbachia dalam menekan virus dengue

Wolbachia suatu bakteri yang mampu melumpuhkan virus demam berdarah pada tubuh nyamuk Aedes aegypti, membuka potensi baru dalam pengendalian demam berdarah. Dengan adanya mekanisme kawin silang, dimana nyamuk jantan yang mengandung Wolbachia dapat memblok virus dengue pada nyamuk betina (dan sebaliknya), menghasilkan telur yang mengandung Wolbachia, maka penyebaran bakteri ini mempunyai manfaat positif dalam menghambat penularan penyakit. Penerapan inovasi Wolbachia di Indonesia menggunakan strategi “penggantian”, yaitu nyamuk jantan dan betina pembawa Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini menjamin bahwa nyamuk di lingkungan sekitar juga mengandung Wolbachia, sehingga memberikan dampak pertahanan yang berkelanjutan. Wolbachia tidak hanya memblok replikasi virus demam berdarah pada nyamuk, tetapi juga memberikan perlindungan berkelanjutan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya. Dampak positifnya terhadap penurunan demam berdarah dan kebutuhan rawat inap memberikan implikasi signifikan pada penghematan biaya dalam upaya pengendalian demam berdarah di negara-negara yang menerimanya.

Kontribusi atau manfaat Wolbachia terhadap demam berdarah

Nyamuk ber-Wolbachia tidak menurunkan populasi nyamuk Aedes aegypti. Namun dengan adanya nyamuk ini akan menekan penyebaran penyakit demam berdarah yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mungkin bisa menjadi pelengkap program 3M plus yang dicanangkan pemerintah.

Wolbachia pertama kali dilakukan di Indonesia

Inovasi Wolbachia telah menjadi bagian integral dari Strategi Nasional Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dan mulai diterapkan di lima kota utama yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Kegiatan yang diawali oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia Sebagai inovasi Pengendalian Demam Berdarah ini merupakan sebuah langkah maju dalam upaya penanggulangan Demam Berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pada uji coba sebelumnya di Kota Yogyakarta dan Bantul pada tahun 2022, daerah yang telah diinokulasi Wolbachia mengalami penurunan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dengan penurunan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Opini penulis terhadap keberadaan Wolbachia sebagai upaya pengendalian demam berdarah

Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran tim peneliti pemanfaatan nyamuk Wolbachia yang telah berusaha keras selama 12 tahun dalam melakukan uji coba saintifik di Yogyakarta sehingga melahirkan penemuan/inovasi baru terkait keberadaan Wolbachia yang dinilai aman dan efektif dalam menekan virus dengue. Harapannya seluruh pemerintah dan masyarakat dapat menerima dan mendukung penuh implementasi pemanfaatan bakteri baik ini agar dapat digunakan untuk menanggulangi penyakit demam berdarah. Penyebarluasan informasi ini perlu dilakukan sehingga masyarakat mengetahui dan mempercayai hasil kajian ilmiah yang telah dilakukan ini. Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan RI berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI perlu terus menggencarkan informasi dari sisi keamanan dan filtering terhadap isu isu kontraproduktif terhadap upaya untuk menangani masalah penyakit demam berdarah yang cukup memakan korban di Indonesia. Sosialisasi informasi mengenai manfaat bakteri baik Wolbachia ini bisa dilakukan melalui televisi, radio, media sosial, atau melalui perwakilan dari berbagai provinsi secara daring dengan Kemenkes RI melalui zoom/google meeting. Harapannya upaya yang sudah diusahakan bertahun-tahun ini hasilnya dapat diterima dan membantu masyarakat luas khususnya masyarakat Indonesia. Namun, upaya 3M plus yang telah diprogramkan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan demam berdarah tidak serta merta dilupakan. Nyamuk Wolbachia ini menjadi pelengkap program 3M plus sehingga penekanan nyamuk Aedes penyebab demam berdarah semakin menurun dan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah di Indonesia mengalami penurunan secara signifikan. 


REFERENSI

Fox T, Sguassero Y, Chaplin M, Rose W, Doum D, Arevalo-Rodriguez I, V. G. (2024) ‘Wolbachia-carrying Aedes mosquitoes for preventing dengue infection (Review)’, Corchrane Library. doi: 10.1002/14651858.CD015636.pub2.www.cochranelibrary.com.

https://dinkes.kalbarprov.go.id/artikel/teknologi-wolbachia-dalam-pengendalian-demam-berdarah-di-indonesia/ 

https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/nyamuk-wolbachia-jadi-perdebatan-guru-besar-unair-beri-tanggapan 



Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun