Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Titip Kunci Rumah pada Tetangga Mudik Jadi Tenang

4 April 2024   12:34 Diperbarui: 4 April 2024   19:45 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekalian wanti-wanti soal pintu yang ada sudah dikunci semua, kompor pada mati, lampu-lampu mati semua, barang elektronik mati, kecuali di teras dan kamar mandi. Kamar juga sudah dikunci, dan kuncinya dibawa. Juga memberikan kebebasan tetangga ini untuk mematikan lampu di teras jika dikehendaki. 

2. Saat titip rumah dan kunci itu juga mesti saling berkabar satu sama lain. Misalnya berbasa basi, rumah aman gak?Atau obrolan ringan lainnya. Jangan juga setelah titip rumah lalu hilang kabar, dan ketemu lagi pas libur mudik selesai. Rasanya tetangga itu cuma jasa penitipan sementara saja. Pasti ngedumel.

3.  Oleh-oleh. Buah tangan dari kampung biasanya ditunggu oleh tetangga yang dititipi rumah dan kunci ini. Jangan abaikan hal yang signifikan tersebut. Meskipun sedikit yang diberikan, niscaya hati tetangga berbunga-bunga. Sebab tiap mudik itu tujuan masing-masing ke daerah asal yang berbeda. Dari berbeda ini maka berbeda pula oleh-oleh semacam makanan tersebut. 

Demikian ini cara mudik dengan tenang di pemukiman biasa untuk menitipkan rumah, dan kunci. Kalau di kompleks perumahan, atau kluster, mudik biasanya mudik saja barangkali. Atau paling banter titip pada petugas keamanan atau security, atau barangkali juga ada tetangga yang baik, dan punya kedekatan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun