"Terus ngapain juga gue narik bajaj tengah malam begini?"
Zaid tertidur juga di bajajnya. Ia teramat lelah memikirkan nasibnya yang terus menerus dipermainkan oleh jurus kata-kata. Kata-kata yang sesungguhnya ia harapkan bisa menjadi kenyataan untuk membuat Jakarta tidak macet lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!